Dolar Amerika Serikat menguat terhadap hampir semua mata uang utama lainnya seiring dengan kenaikan Tingkat Pengembalian Surat Utang AS. Wakil dari Federal Reserve, Kashkari, menyatakan bahwa ia mengharapkan kenaikan suku bunga lagi tahun ini, yang memperkuat sentimen bullish untuk dolar. Selain itu, risiko kekuatan lebih lanjut dalam USD adalah tinggi.
Pada hari Rabu, fokus utama adalah pada laporan pesanan barang tahan lama di Amerika Serikat. Laporan tersebut dianggap sebagai laporan penting karena memberikan penilaian terhadap permintaan konsumen dan kondisi sektor industri. Mengenai sektor industri, data ini agak kontradiktif, karena indeks industri regional menunjukkan dinamika yang berlawanan. Sebagai contoh, indeks Aktivitas Manufaktur Federal Reserve Richmond meningkat dari -7 pada bulan Agustus menjadi 5 pada bulan September, melebihi prakiraan secara signifikan, sementara Indeks Dallas Fed turun dari -17,2 menjadi -18,1, dan Indeks Philadelphia Fed anjlok dari +12 menjadi -13,5.
Menjelang akhir pekan, Amerika Serikat akan merilis beberapa laporan penting sehingga volatilitas dapat meningkat secara bertahap. Para peserta pasar akan memantau revisi ketiga Produk Domestik Bruto untuk kuartal kedua. Laporan Klaim Pengangguran pekanan AS yang dijadwalkan pada hari Kamis. Pada hari Jumat, Indeks Harga Konsumsi Personal Inti (PCE) akan menjadi sorotan. Para peserta pasar akan menyesuaikan harapan mereka mengenai suku bunga Fed, tetapi dalam setiap kasus, dolar AS tetap menjadi favorit pasar.
USD/CAD
Terdapat dua faktor di balik kenaikan dolar Kanada pekan lalu: data inflasi yang lebih kuat dari yang diharapkan, peningkatan peluang kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of Canada, dan kenaikan harga minyak yang menarik lebih banyak investor yang ingin membeli saham Kanada dan meningkatkan permintaan terhadap dolar Kanada.
Saat ini, pasar uang melihat peluang sebesar 93% untuk kenaikan suku bunga seperempat poin dari Bank of Canada pada bulan Januari. Namun, jika laporan inflasi yang akan datang yang akan diterbitkan pada tanggal 17 Oktober sekali lagi menunjukkan inflasi yang stabil, keputusan untuk menaikkan suku bunga dapat diambil pada pertemuan terdekat, yaitu pada tanggal 25 Oktober. Pasar sedang mempertimbangkan kemungkinan ini yang mengurangi selisih antara obligasi Kanada dan AS, berkontribusi pada peningkatan minat terhadap CAD.
Karena kalender ekonomi pekan ini yang ringan, Amerika Serikat akan memberikan berita yang memicu volatilitas.
Posisi jual bersih CAD meningkat sebesar 481 juta menjadi -3,571 miliar selama pekan pelaporan, menunjukkan penempatan spekulatif bearish yang kuat. Harga mencoba untuk berbalik turun karena salah satu faktor yaitu keadaan pasar saham telah bergeser mendukung Kanada. Terdapat beberapa alasan untuk ini, tetapi tidak ada satu pun yang tampaknya bersifat jangka panjang sehingga pembalikan bearish belum menjadi skenario yang jelas.
Laporan dari CFTC menunjukkan bahwa para investor makin pesimis terhadap CAD, yang merupakan faktor jangka panjang, sementara kondisi pasar saat ini mendukung posisi beli pada CAD dalam jangka pendek. Masih belum jelas tren mana yang akan dominan karena pasar memerlukan data baru. Untuk saat ini, sebaiknya diasumsikan bahwa batas bawah pada level 1,3320/40 dapat diuji jika faktor-faktor jangka pendek terus berkembang. Batas atas dari kisaran ini berada di level 1,3660/90 dan saat ini peluang untuk keluar dari kisaran ini cukup rendah.
USD/JPY
Bank of Japan tidak mengubah kendali kurva imbal hasil seperti yang sudah diharapkan secara luas. Tingkat suku bunga kebijakan tetap pada -0,1%, dan imbal hasil JGB 10 tahun tetap berada di sekitar 0%. Imbal hasil tersebut diizinkan untuk berfluktuasi dalam kisaran sekitar kurang lebih 0,50% dengan batas atas di 1,0%.
Pasangan USD/JPY naik setelah konferensi pers Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda. Ueda tidak mengatakan sesuatu yang mendukung gagasan bahwa perubahan kebijakan mungkin terjadi pada pertemuan berikutnya pada tanggal 31 Oktober. Ia menyebutkan bahwa Jepang tidak berada dalam situasi di mana bank sentral dapat melihat negara ini mencapai target inflasinya dan jarak untuk mengakhiri suku bunga negatif belum berubah secara signifikan. Ia mengulangi bahwa BOJ memprioritaskan risiko mengambil langkah-langkah yang terlalu dini.
Pasar mengambil kesimpulan yang jelas dari kata-kata Ueda, yaitu selama segalanya berjalan baik, Bank tidak akan melakukan perubahan. Meskipun terdapat faktor-faktor yang mendukung keluar dari Kontrol Kurva Imbal Hasil (YCC), kekhawatiran yang lebih besar adalah merusak sesuatu dengan langkah-langkah yang terlalu dini.
Risalah pertemuan BOJ pada bulan Juli menunjukkan bahwa banyak anggota yang setuju bahwa bank sentral harus menjaga suku bunga tetap sangat rendah untuk saat ini, sementara satu anggota berpikir bahwa penilaian mencapai target dapat dilakukan pada kuartal pertama tahun 2024. Dengan kata lain, kuartal pertama hanya akan melibatkan penilaian terhadap target, tanpa menyebutkan langkah konkret apa pun.
Oleh karena itu, sebaiknya diasumsikan bahwa BoJ tidak akan mengambil tindakan dalam waktu yang dapat diprediksi. Jelas bahwa ini merupakan sikap dovish yang meniadakan petunjuk-petunjuk yang diberikan sebelumnya. Akibatnya, situasi kembali seperti sebelumnya, yaitu yen berada di bawah tekanan dan perlahan-lahan melemah dalam perkiraan data baru.
Posisi jual bersih JPY meningkat sebesar 201 juta lagi menjadi -8,59 miliar selama pekan pelaporan. Posisi spekulatif tetap bearish, tetapi harga kehilangan momentum dan saat ini kurang memiliki arah.
Pergerakan lemah ini disebabkan oleh dominasi dolar dalam pasangan mata uang ini, yang terlupakan oleh stabilitas pasar saham Jepang, yang terlihat jauh lebih baik dibandingkan dengan pasar saham AS. Namun, situasi ini mungkin tidak berlangsung lama. Saat ini, pasangan mata uang ini diperdagangkan dekat dengan batas atas saluran bullish. Selain itu, peluang untuk terus naik menuju puncak 151,91 masih lebih tinggi dibandingkan dengan koreksi yang dalam. Pasangan mata uang ini tidak mungkin mengalami penurunan yang signifikan, kecuali mungkin melalui intervensi mata uang dan BOJ dengan jelas menandakan kesiapan untuk mengambil tindakan aktif.
