EUR/GBP terus berjuang di level 0,8700.
Di satu sisi, poundsterling menghadapi tekanan akibat jeda tak terduga yang diberlakukan oleh Bank of England setelah perlambatan inflasi baru-baru ini. Ini merupakan faktor utama yang membantu pasangan mata uang ini naik karena menandakan perlambatan pasar tenaga kerja Inggris yang memicu munculnya kembali kekhawatiran tentang resesi. Komite Kebijakan Moneter memutuskan untuk menjaga suku bunga kunci tetap pada 5,25%. Sementara itu, Presiden ECB, Christine Lagarde, baru-baru ini menyatakan bahwa suku bunga akan tetap berada pada tingkat saat ini selama yang diperlukan. Anggota Dewan Eksekutif ECB, Frank Elderson, juga menyebutkan dalam sebuah wawancara bahwa suku bunga dapat kembali dinaikkan yang mengurangi keyakinan bahwa langkah selanjutnya dari ECB akan menjadi pemotongan suku bunga. Hal ini juga mendukung kenaikan pasangan mata uang ini.
Di sisi lain, kekhawatiran bahwa penurunan ekonomi yang dalam di zona euro akan mendorong kenaikan suku bunga lebih lanjut telah meningkat, terutama setelah publikasi yang mengecewakan dari indeks iklim konsumen yang diproyeksikan untuk Jerman (GfK), yang turun menjadi -26,5 pada bulan September dibandingkan dengan pembacaan yang direvisi lebih rendah sebesar -25,6 pada bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kepercayaan terhadap perekonomian terbesar di zona euro tetap rapuh dan ketatnya kebijakan moneter mungkin telah mencapai puncaknya. Hal ini membuat para trader enggan untuk membuat taruhan bullish baru pada pasangan mata uang ini sehingga membatasi potensi pertumbuhannya.
Oleh karena itu, sebelum membuat taruhan baru, perlu untuk menunggu berita penting, termasuk Indeks Harga Konsumen untuk Jerman. Selain itu, meskipun sinyal-sinyal menunjukkan bahwa jalur resistance terendah untuk harga spot adalah ke atas, masih terlalu dini untuk membuat taruhan beli.