Kemarin, euro dan pound Inggris menguat tajam sebagai respons terhadap komentar Ketua Fed Jerome Powell. Dia menyarankan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan suku bunga saat ini pada pertemuan mendatang. Namun, dia tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga di masa depan. Sementara euro mempertahankan kenaikannya, pound Inggris kini mendekati posisi terendah mingguannya. Kita akan membahas analisa teknikalnya nanti.
Pernyataan-pernyataan ini pada dasarnya menegaskan ekspektasi pasar. Diperkirakan The Fed akan melewatkan kenaikan suku bunga untuk pertemuan kedua berturut-turut, yang ditetapkan pada tanggal 1 November. Powell juga menyebutkan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury jangka panjang baru-baru ini. Hal ini berarti akan lebih sedikit kenaikan suku bunga di masa depan. Dia menekankan peran kondisi keuangan yang lebih ketat dalam memprediksi keputusan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. "Mengingat ketidakpastian dan risiko serta sejauh mana kemajuan yang telah kita capai, komite ini mengambil langkah dengan hati-hati," kata Powell di New York Economic Club. "Kami akan membuat keputusan mengenai sejauh mana kebijakan tambahan diperkuat dan berapa lama kebijakan akan tetap bersifat restriktif berdasarkan totalitas data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko."
Setelah pernyataan Powell, imbal hasil obligasi Treasury dua tahun turun, sedangkan imbal hasil obligasi sepuluh tahun tetap di sekitar 5%.
Sebuah kejadian menarik terjadi di awal pidato Powell. Para pengunjuk rasa mengganggu acara di New York, meneriakkan "akhiri pendanaan." Mereka diantar keluar sebelum Powell kembali.
Powell juga mengomentari situasi ekonomi saat ini: "Bukti tambahan dari pertumbuhan yang terus-menerus berada di atas tren, atau bahwa pengetatan di pasar tenaga kerja tidak lagi mereda dapat menempatkan kemajuan inflasi lebih lanjut dalam risiko dan dapat membenarkan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut."
Hal ini menyiratkan bahwa meskipun komite tersebut bersedia untuk melanjutkan jeda dalam penyesuaian kebijakan, namun komite tersebut tidak berencana untuk menghentikan pengetatan sepenuhnya. Data terkini menunjukkan inflasi inti, tidak termasuk makanan dan energi, melambat hingga sedikit di bawah 4% per tahun dan sedikit di bawah 3% selama tiga bulan terakhir. Sementara itu, data ekonomi lainnya mengungkapkan penjualan ritel AS melebihi perkiraan, produksi industri meningkat pada bulan September, dan lapangan kerja di sektor non-pertanian tumbuh rata-rata 266.000 orang selama tiga bulan terakhir. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat.
Mengenai gambaran teknis EUR/USD, untuk mempertahankan kendali, pembeli harus tetap berada di atas level 1.0560, yang akan memungkinkan harga kembali ke 1.0585. Hal ini dapat membuka jalan ke 1.0610, namun mencapainya tanpa dukungan dari pemain utama akan cukup menantang. Target terjauh terletak di 1.0640. Jika pasangan mata uang ini turun, aksi signifikan dari pembeli utama dapat terlihat di sekitar titik 1.0560. Jika tidak ada yang mengambil tindakan pada level tersebut, mungkin bijaksana untuk menunggu titik terendah baru di 1,0530 atau mempertimbangkan untuk mengambil long position dari 1,0497.
Sementara itu, tekanan terhadap pound tetap sama. Kenaikan hanya bisa diharapkan setelah menguasai 1,2140. Mencapai kembali kisaran tersebut akan membawa kembali harapan pemulihan menuju 1,2170, setelah itu kenaikan yang lebih tajam ke sekitar 1,2205 dapat diantisipasi. Jika pasangan ini jatuh maka penjual akan mencoba untuk mengambil kendali di titik 1.2095. Jika berhasil, penembusan kisaran ini akan mempengaruhi posisi pembeli, mendorong GBP/USD menuju titik terendah di 1,2070 dengan potensi menyentuh 1,2040.
