Dolar mengalami penurunan sesaat setelah sesi perdagangan AS dibuka. Hal ini terjadi bahkan tanpa berita atau data makroekonomi apa pun, sehingga membuat para trader merasa tidak yakin atas aksi jual besar-besaran di pasar. Alasannya mungkin karena seruan untuk memberlakukan embargo terhadap pengiriman minyak ke Israel. Namun, harga minyak kemarin juga turun, yang tampaknya merupakan serangan spekulatif yang serius.
Sisi baiknya, momentum ini hanya terjadi ketika kalender makroekonomi benar-benar sepi. Karena data penting akan dirilis hari ini, kemungkinan besar pasar akan menunjukkan beberapa pergerakan. Peningkatan seluruh indikator aktivitas baik di Eropa maupun Inggris, bersamaan dengan penurunan di AS, akan mendorong dolar terus melemah. Tentu saja, mengingat pelemahan signifikan kemarin, kelanjutan penurunan mungkin terbatas. Paling bagus, pasar akan berkonsolidasi di sekitar level yang dicapai kemarin.
EUR/USD tidak hanya menembus level resistance 1.0600, tetapi juga mencetak titik tertinggi lokal baru. Hal ini menyebabkan euro menguat 0,8% dalam waktu singkat. Dan meskipun pasangan ini menunjukkan kondisi overbought, para pembeli terus mendapatkan momentum, sehingga memungkinkan pertumbuhan pasangan ini berlanjut, setidaknya sampai terbentuk pullback teknikal.
Posisi long pada GBP/USD melonjak setelah harga stabil di atas 1.2150. Jika pertumbuhan berlanjut, pergerakan menuju level resistance 1.2350 akan terbentuk.
