Seperti yang diperkirakan, pound terus turun pada hari Selasa. Hal ini lebih merupakan dampak dari pertumbuhan pesat pound pada minggu lalu, yang bertindak sebagai rebound. Tampaknya, proses ini telah sampai pada kesimpulan yang logis, sehingga menimbulkan pertanyaan atas perkembangan selanjutnya. Namun, hal ini terjadi karena tidak adanya rilis data ekonomi yang berpengaruh. Pasar mata uang tidak akan berkembang jika hanya diam saja. Jadi, para investor masih perlu menyesuaikan diri terhadap sesuatu, dan kemungkinan besar, euro akan menjadi patokan. Dinamika euro akan bergantung pada data penjualan ritel. Penurunan diperkirakan akan memburuk, dari -2.1% menjadi -2.8%. Hal ini, pada gilirannya, akan memberikan tekanan pada euro, yang akan menurunkan pound.
Selama retracement teknikal dari level 1.2400, pasangan GBP/USD turun menuju angka 1.2270. Hal ini dapat mengarah pada proses pemulihan dolar.
Di chart empat jam, RSI mencapai garis tengah 50. Jika RSI bergerak di bawah 50, ini menunjukkan semakin banyak trader yang menjual pound.
Indikator Alligator pada time frame yang sama memiliki beberapa perpotongan antara MA, yang berarti bahwa siklus kenaikan melambat. Hal ini juga dapat mengisyaratkan adanya perubahan sentimen.
Prospek
Jika harga tetap di bawah 1.2270, volume posisi short dapat meningkat. Dalam skenario ini, pound akan terus turun menuju 1.2200.
Skenario bullish akan berlaku jika harga tidak menetap di bawah 1.2270, yang bertindak sebagai support.
Analisis indikator yang kompleks menunjukkan siklus penurunan dalam jangka waktu pendek dan intraday.