Yen Jepang telah menghentikan pertumbuhannya terhadap dolar Amerika Serikat. Diperkirakan Bank of Japan akan mempertahankan suku bunga negatifnya dalam pertemuan pada hari Selasa. Pada saat yang sama, para investor kemungkinan besar akan mencari petunjuk dalam komentar tentang kapan pihak berwenang berencana untuk meninggalkan kebijakan ini tahun depan.
Sebagian besar ekonom memperkirakan tidak akan ada perubahan dalam suku bunga atau dalam mekanisme pengendalian suku bunga jangka pendek dan kurva imbal hasil selama pertemuan politik yang berakhir pada 19 Desember. Para pengamat Bank of Japan yang disurvei menganggap bulan April tahun depan sebagai bulan yang paling mungkin untuk pengetatan kebijakan.
Sebagaimana dua per tiga ekonom memprediksi berakhirnya program suku bunga negatif pada April 2024, fokus utama ekonom besok akan pada apakah bank memberikan sinyal kemajuan menuju pencapaian target inflasinya. Mengikuti perubahan sikap yang tidak terduga dari Federal Reserve minggu lalu, para trader khawatir akan adanya kejutan potensial lainnya dari Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda.
Minggu lalu, perwakilan regulator menyatakan bahwa mereka tidak melihat perlunya tergesa-gesa dalam penghapusan suku bunga negatif karena kurangnya bukti yang memadai tentang pertumbuhan upah untuk mendukung inflasi yang stabil. Kebijakan pengendalian kurva imbal hasil juga tidak akan dibahas dan bukan merupakan topik utama untuk dibicarakan, sebagaimana banyak yang menganggapnya sebagai kebijakan asuransi yang mencegah lonjakan tiba-tiba dalam imbal hasil obligasi sejak Gubernur Ueda merevisi fleksibilitas mekanisme ini.
Selama pertemuan besok, tidak akan ada publikasi perkiraan yang diperbarui, sehingga semua perhatian akan tertuju pada pernyataan kebijakan dan konferensi pers Ueda, yang akan berlangsung segera setelah pertemuan.
Perlu dicatat bahwa bulan ini, desas-desus tentang kenaikan suku bunga yang segera beredar setelah Wakil Gubernur Bank of Japan Ryozo Himino membahas konsekuensi kenaikan suku bunga dengan optimis. Ueda lebih lanjut memperkuat spekulasi dengan menyatakan bahwa pekerjaannya akan menjadi lebih menantang pada awal tahun depan.
Dalam latar belakang ini, beberapa investor menganggap komentar dari perwakilan Bank of Japan mengenai skenario pengurangan kebijakan mudah sebagai sinyal dari kepergian yang tak terhindarkan dari pengendalian kurva imbal hasil. Namun, banyak ekonom menganggap ini sebagai kesalahan, meskipun kuotasi yen Jepang, yang telah naik secara signifikan terhadap dolar AS belakangan ini, menunjukkan sebaliknya.
Diperkirakan bahwa jika Ueda mengimplementasikan kenaikan suku bunga pertama di negara tersebut sejak 2007, ia kemungkinan akan lebih suka melakukannya ketika pemerintah stabil dan mampu mengkoordinasikan tindakan.
Mengenai pertemuan besok, diperkirakan bahwa Bank of Japan akan meletakkan dasar-dasar untuk normalisasi kebijakan dalam beberapa bulan mendatang, tetapi juga ada yang percaya bahwa tidak akan terjadi hal semacam itu.
BoJ sejauh ini telah menahan diri untuk memberikan petunjuk jelas tentang waktu yang potensial untuk kenaikan suku bunga, menunjukkan bahwa pihak berwenang Jepang kemungkinan tidak akan menggunakan pernyataan yang spesifik besok, serupa dengan yang digunakan oleh Federal Reserve dan beberapa bank sentral lain minggu lalu.
Pada bulan Oktober, Ueda, dalam konferensi pers setelah pertemuan, mengindikasikan bahwa bank sedikit lebih dekat untuk mengurangi stimulus moneter, dan menyatakan bahwa keyakinan dalam mencapai target inflasi telah sedikit meningkat. Jelas bahwa Bank of Japan saat ini tidak perlu memberikan indikasi tambahan tentang kenaikan suku bunga, karena pelaku pasar pada umumnya dan dengan cukup alasan sudah mengharapkannya terjadi pada April, untuk memainkan skenario ini.
