Kemarin, pound menunjukkan bias bearish, meski hanya berhasil turun tipis. Satu-satunya alasan pound jatuh adalah perubahan ekspektasi mengenai waktu pengetatan moneter Federal Reserve. Secara umum, pound bisa melemah lebih jauh lagi jika bukan karena data tingkat pengangguran yang bagus di zona euro, yang membatasi potensi kekuatan dolar. Tampaknya, tren pertumbuhan dolar akan terus berlanjut untuk saat ini. Pertama, karena kurangnya peristiwa ekonomi penting dalam kalender ekonomi. Kedua, data inflasi AS akan dirilis besok, yang diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai tindakan The Fed di masa depan. Namun, perkiraan inflasi tidak terlalu menggembirakan, karena tingkat pertumbuhan harga konsumen mungkin tidak berubah atau bahkan meningkat, menurut bank investasi terbesar itu. Oleh karena itu, pound kemungkinan akan melemah, meskipun dengan laju yang moderat.
Pasangan GBP/USD telah memperlambat siklus kenaikannya di dekat batas atas channel sideways di 1,2600/1,2800. Akibatnya, volume posisi long turun dan menyebabkan reversal harga.
Pada grafik empat jam, RSI melintasi garis tengah 50 ke bawah, sehingga mencerminkan sentimen bearish di kalangan trader.
Pada jangka waktu yang sama, MA Alligator saling berpotongan, sesuai dengan fase datar.
Prospek
Mempertahankan harga di bawah 1,2700 dapat meningkatkan volume posisi short menuju garis bawah flat di 1,2600. Jika tidak, level 1,2700 dapat berfungsi sebagai titik tengah pada channel sideways, bertindak sebagai support.
Analisis indikator yang kompleks mengungkapkan bahwa dalam periode intraday dan jangka pendek, indikator teknikal menunjukkan bias bearish dalam struktur channel sideways.