Meskipun statistik makroekonomi kuat yang diterbitkan pada hari Rabu dan Kamis, dolar dan indeks DXY-nya menurun pada paruh pertama hari trading ini.
Berdasarkan data yang disajikan, PDB AS naik +3,3% pada kuartal ke-4 (dalam estimasi awal) setelah kenaikan 4,9% pada periode sebelumnya (dengan perkiraan +2,0%). Aktivitas bisnis di sektor manufaktur AS, seperti yang ditunjukkan oleh Indeks Manajer Pembelian Global S&P, menguat hingga 50,3 pada bulan Januari (dari sebelumnya 47,9 dengan perkiraan 47,9), dan di sektor jasa dari 51,4 menjadi 52,9 (dengan perkiraan turun menjadi 51,0).
Angka positif secara keseluruhan sedikit dirusak oleh statistik mingguan yang lemah dari pasar tenaga kerja AS, yang mencerminkan peningkatan jumlah klaim pengangguran awal menjadi 214.000 (dengan perkiraan sebesar 200.000 dan nilai sebelumnya sebesar 189.000) dan jumlah klaim lanjutan (untuk minggu tanggal 12 Januari) menjadi 1,833 juta (dari 1,806 juta pada minggu sebelumnya dengan perkiraan 1,828 juta).
Namun demikian, data yang disajikan mengurangi kemungkinan dimulainya siklus pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve dalam waktu dekat, sehingga memberikan dukungan penting bagi dolar.
Saat ini, investor fokus pada statistik mengenai dinamika pengeluaran konsumsi pribadi di AS. Para ekonom memperkirakan indeks harga inti PCE pada bulan Desember akan meningkat dari +0,1% menjadi +0,2%, namun melambat setiap tahunnya dari +3,2% menjadi +3,0%. Ini adalah indikator inflasi penting lainnya yang digunakan oleh Federal Reserve dalam menilai inflasi dan merencanakan prospek kebijakan moneter.
Jika data melebihi ekspektasi, dolar akan menerima dukungan yang diperlukan, memungkinkan indeks DXY menutup minggu ini di area positif, di atas level 103,00.
Awal minggu depan kemungkinan akan cukup "lesu": tidak ada publikasi signifikan yang dijadwalkan dalam kalender ekonomi untuk hari Senin. Dinamika pasar akan meningkat pada hari Selasa, dengan publikasi data awal PDB Jerman dan Zona Euro untuk kuartal ke-4 pada awal sesi trading Eropa.
PDB dianggap sebagai indikator keadaan perekonomian secara keseluruhan. Tren peningkatan PDB dipandang positif bagi EUR; hasil yang rendah akan melemahkan EUR. Pada kuartal ke-3 tahun 2023 sebelumnya, PDB Jerman mengalami penurunan -0,1% dan turun -0,8% per tahun, sedangkan PDB Zona Euro mengalami penurunan -0,1% (dengan 0% per tahun). Perkiraan tersebut memperkirakan terulangnya angka PDB kuartal ke-3 untuk Zona Euro pada kuartal ke-4, yang mengindikasikan risiko resesi yang sedang berlangsung.
Jika data ternyata lebih lemah dari perkiraan dan nilai sebelumnya, euro mungkin akan melemah tajam. Data yang lebih baik dari perkiraan dapat memperkuat euro dalam jangka pendek, meskipun, seperti yang ditunjukkan oleh statistik makroekonomi yang disajikan baru-baru ini, pemulihan ekonomi Eropa secara penuh—bahkan ke level sebelum krisis—masih jauh dari harapan.
Pada hari Rabu (19:00 GMT), keputusan suku bunga Federal Reserve akan dipublikasikan. Namun, informasi lebih lanjut mengenai hal ini akan dibahas dalam ulasan kami yang akan datang.
Dari sudut pandang teknikal, EUR/USD masih diperdagangkan di zona pasar bullish jangka menengah, di atas level support utama di 1,0805, dan di zona pasar bearish jangka panjang, di bawah level resistance utama di 1,1000.
Hasil pertemuan ECB yang berakhir pada hari Kamis tidak dapat mendukung euro, meskipun presidennya, Christine Lagarde, mencatat bahwa masih terlalu dini untuk membahas pelonggaran parameter kebijakan moneter saat ini. Sementara itu, Lagarde menyatakan bahwa keputusan Dewan Pengurus bank akan bergantung pada data.
Meskipun, menurutnya, ketegangan geopolitik di Timur Tengah menimbulkan risiko peningkatan inflasi, namun dapat menurun lebih cepat jika harga energi juga turun.
