Seminggu terakhir tidak menghasilkan data makro yang signifikan dari Inggris. Satu-satunya laporan yang dapat kami soroti adalah PMI Konstruksi, yang ternyata sedikit lebih baik dari perkiraan (47,9 poin berbanding 49 poin), namun masih di bawah zona ekspansi. Optimisme dunia usaha meningkat ketiga kalinya dalam empat bulan terakhir dan mencapai level tertinggi sejak Januari 2022.
Inggris akan merilis data bulanan mulai hari Selasa, dengan laporan mengenai ketenagakerjaan, klaim pengangguran, upah, dan pendapatan untuk bulan Februari. Data upah dapat mempengaruhi risiko inflasi dan penentuan suku bunga BOE. Mengenai data pasar tenaga kerja, fokus utamanya adalah pada laju pertumbuhan upah rata-rata. Laporan bulan Januari menunjukkan bahwa pertumbuhan nominal, meskipun lebih rendah dari rekor dalam beberapa bulan terakhir, masih terlalu kuat.
Perkiraan untuk bulan Februari tidak terlalu optimis – pertumbuhan upah diperkirakan akan tetap pada level sebelumnya di 6,2%, dan termasuk bonus, pertumbuhan tersebut akan turun dari 5,8% menjadi 5,7%. Hal ini terlalu berlebihan untuk mengharapkan penurunan inflasi yang berkelanjutan dan oleh karena itu BoE, apapun pernyataannya, akan menunggu hingga inflasi mulai turun. Ini jelas merupakan skenario bullish bagi pound, sehingga jika laporan terbaru tidak menunjukkan penurunan maka pound akan mencoba naik.
Laporan bulan Januari mengenai PDB Inggris, produksi industri, jasa, aktivitas konstruksi, dan perdagangan internasional akan dipublikasikan pada hari Rabu. Meskipun semua indikator ini jelas penting, tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kuotasi pound seperti inflasi dan pertumbuhan upah, sehingga trennya akan ditetapkan pada hari Selasa, dengan laporannya sendiri mengenai pasar tenaga kerja dan inflasi di Amerika Serikat.
Seperti yang ditunjukkan oleh laporan CFTC terbaru, posisi net long pound meningkat 1 miliar menjadi 4,6 miliar selama minggu pelaporan. Bias bearish tetap ada, dan harga juga naik.
GBP/USD menghabiskan pekan lalu dengan diperdagangkan lebih tinggi, menguji resistance di 1,2827, yang kami identifikasi sebagai target utama pada gambaran sebelumnya. Uji coba ini sia-sia, karena pound gagal menetap di atas resistance ini. Namun, semuanya menunjukkan bahwa setelah pullback yang dangkal, kita dapat mengharapkan upaya lain, yang akan lebih berhasil. Kejutan dalam bentuk laporan inflasi AS pada hari Selasa dapat menghambat pertumbuhan pasangan mata uang ini. Jika ternyata angkanya jauh lebih tinggi dari perkiraan, pasar akan menilai kembali ekspektasinya terhadap suku bunga The Fed, dan dolar akan menerima dorongan yang kuat. Untuk saat ini, level ini merupakan ancaman utama yang dapat mencegah Pound melanjutkan pergerakan naiknya menuju target jangka panjang di 1,3139.
