Selama tujuh hari berturut-turut, pasangan USD/JPY melanjutkan lintasan kenaikan baru-baru ini, melonjak ke puncak empat bulan, melampaui bulan sebelumnya. Meskipun ada kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2007, Bank of Japan menunjukkan nada dovish padai akhir pertemuan bulan Maret pada hari Selasa.
Bank sentral memutuskan untuk beralih dari suku bunga negatif dan meninggalkan kebijakan kontrol kurva imbal hasil yang kompleks, tetapi meyakinkan bahwa kondisi keuangan akan tetap menguntungkan. Namun, bank sentral tidak mengartikulasikan rencana mengenai langkah-langkah masa depan dan laju normalisasi kebijakan moneter. Ketidakpastian ini melemahkan yen sebagai mata uang safe haven dan bertindak sebagai penarik bagi pasangan mata uang ini.
Di sisi lain, dolar AS tetap berada di dekat level tertinggi dua pekan yang dicapai pada hari Selasa dan mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa The Fed, di tengah inflasi yang stabil, akan mempertahankan suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Selain itu, seperti yang diperkirakan sebelumnya, bank sentral AS saat ini diperkirakan akan menurunkan proyeksi jumlah penurunan suku bunga pada tahun 2024 dari tiga kali menjadi dua kali. Oleh karena itu, hal ini mendukung imbal hasil yang lebih tinggi pada obligasi Treasury AS sehingga membantu pasangan USD/JPY untuk naik.
Hari ini, perhatian harus diberikan pada hasil pertemuan FOMC dua hari yang telah lama ditunggu-tunggu dan prakiraan ekonomi yang diperbarui, termasuk "dot plot", yang akan memberikan dorongan arah baru pada dolar. Namun, perlu juga dicatat bahwa pihak berwenang Jepang mungkin akan melakukan intervensi di pasar untuk menghentikan pelemahan yen lebih lanjut. Peristiwa seperti ini akan menahan pertumbuhan lebih lanjut dari pasangan USD/JPY.
Namun demikian, latar belakang fundamental yang disebutkan di atas mendukung kenaikan dan menunjukkan bahwa jalur dengan resistance terkecil untuk harga spot berada di sisi atas. Ini berarti bahwa setiap penurunan bersifat korektif dan, dengan tetap terbatas, akan dibeli.
Dari sudut pandang teknikal, rebound yang meyakinkan baru-baru ini dari simple moving average (SMA) 200-hari, dan penembusan berkelanjutan dari level 151,00 dapat dilihat sebagai stimulus baru bagi kenaikan. Selain itu, Oscillator pada grafik harian mendapatkan momentum positif dan secara alami jauh dari wilayah overbought, mengonfirmasi situasi konstruktif jangka pendek untuk pasangan USD/JPY.
Oleh karena itu, terdapat kemungkinan besar bahwa pasangan mata uang ini dapat mencapai puncak multi-tahun, yang diindikasikan pada Oktober 2022. Pertumbuhan berkelanjutan di luar yang terakhir akan menjadi dasar bagi kelanjutan tren kenaikan jangka panjang yang diamati sejak Januari 2023.
Di sisi lain, penurunan korektif dapat menarik pembeli baru di dekat level horizontal yang kuat di 150,80. Kegagalan untuk mempertahankan level ini akan memicu penjualan teknikal dan membawa pasangan USD/JPY kembali ke level psikologis 150,00. Support signifikan berikutnya berada di sekitar 149,50, dan penembusan yang menentukan dapat menggeser bias yang mendukung bears sehingga membuka jalan untuk penurunan nilai tukar yang signifikan.
