Hasil pertemuan Federal Reserve bulan Maret tidak mendukung dolar. Di satu sisi, regulator menerapkan skenario dasar dan paling diharapkan, yang mempertankan seluruh parameter kebijakan moneter. Di sisi lain, The Fed merilis dot plot dovish yang bertepatan dengan prakiraan bulan Desember (mengenai prospek penurunan suku bunga tahun ini). Keputusan ini mengejutkan para bull dolar—tentu saja, keputusan yang tidak menyenangkan.
Bereaksi terhadap putusan bulan Maret, pasangan EUR/USD memulihkan hampir seluruh poin yang hilang dan hari ini telah tercatat di 1,0944, sedangkan kemarin, harga mencapai titik terendah lokal di level 1,0835. Meskipun pembeli pasangan ini tidak mempunyai kekuatan untuk menaklukkan angka 1,10, mereka mencapai tugas minimum: memadamkan tren menurun yang diamati pada paruh pertama minggu ini.
Secara umum, dolar menjadi korban ekspektasi pasar yang berlebihan, serta prinsip trading "beli berdasarkan rumor, jual berdasarkan berita". Laporan inflasi minggu lalu dari Amerika Serikat memainkan lelucon yang kejam terhadap greenback. Sebagaimana diketahui, Indeks Harga Konsumen dan Indeks Harga Produsen berada pada "zona hijau" yang mencerminkan kenaikan inflasi (hanya CPI inti yang mengalami penurunan, tetapi lajunya melambat). Sinyal ini mengilhami kenaikan dolar, setelah itu greenback memperkuat posisinya di pasar. Banyak pakar berasumsi bahwa setelah hasil pertemuan musim semi pertama, The Fed akan merevisi dot plot menjadi dua kali penurunan suku bunga yang diharapkan pada tahun ini, bukan tiga kali.
Dot plot yang diperbarui menjadi intrik utama pertemuan bulan Maret.
Intrik tersebut diselesaikan bukan demi mata uang Amerika. Prakiraan Federal Reserve pada bulan Maret menyiratkan tiga pemotongan pada tahun ini dengan total 75 basis poin. Dot plot tetap tidak berubah dibandingkan bulan Desember, sementara beberapa ekonom memperkirakannya akan direvisi (50 bps, bukan 75). Namun, prakiraan untuk tahun 2025 memang direvisi: saat ini hanya terdapat tiga putaran penurunan suku bunga dibandingkan dengan empat putaran pada prakiraan bulan Desember.
Pada konferensi pers sebelumnya, Ketua Fed, Jerome Powell, mencoba menjaga keseimbangan dalam retorikanya dan tidak menjawab pertanyaan mengenai waktu penurunan suku bunga pertama. Atau lebih tepatnya, ia menjawab pertanyaan itu secara formal, tetapi tanpa informasi spesifik. Menurutnya, pelonggaran kebijakan moneter akan tepat dilakukan "pada titik tertentu di tahun ini." Pada saat yang sama, ia menambahkan frasa standar bahwa Federal Reserve membuat keputusan pada setiap pertemuan secara terpisah—bergantung pada data yang masuk.
"Kita harus berhati-hati dalam memilih waktu dimulainya penurunan suku bunga," ujar kepala The Fed tersebut menanggapi pertanyaan terkait.
Terkait laporan inflasi baru-baru ini, Powell berspekulasi bahwa ini hanyalah halangan dalam upaya menurunkan inflasi ke level target. Pada saat yang sama, ia menyatakan bahwa pertumbuhan upah "secara bertahap turun ke tingkat yang lebih berkelanjutan."
Teks terlampir juga tidak memberikan petunjuk mengenai kondisi apa (dan kapan) bank sentral akan memutuskan langkah pertama menuju pelonggaran kebijakan moneter. Regulator menggunakan serangkaian formulasi standar dalam komunike akhir, yang telah disuarakan berulang kali. Secara khusus, bank sentral tidak bermaksud menurunkan suku bunga sampai ada keyakinan bahwa inflasi terus bergerak menuju level target dua persen.
Meskipun tidak ada kerangka waktu yang jelas dari The Fed, para pelaku pasar mengambil kesimpulan sendiri. Menurut data dari CME FedWatch Tool, probabilitas penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Mei sebesar 6%, dan pada pertemuan bulan Juni sebesar 70%. Namun, baru kemarin pagi, kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juni diperkirakan sebesar 40%.
Dengan demikian, Federal Reserve tidak menyimpang dari jalur yang ditetapkan pada bulan Desember: total penurunan pada tahun 2024 75 basis poin, dengan penurunan pertama (kemungkinan) pada bulan Juni. Laporan inflasi terbaru juga diperhitungkan, tetapi tidak lebih dari itu.
Setelah mencapai 1,0944, pasangan EUR/USD mundur ke dasar angka ke-9, sebagian karena pullback korektif indeks dolar AS, tetapi terutama karena indeks PMI mengecewakan yang dirilis hari ini di negara-negara besar UE. Misalnya, indeks aktivitas bisnis di sektor manufaktur Jerman kembali turun (41,6 poin), alih-alih naik seperti yang diperkirakan menjadi 43 poin. Demikian pula, indeks Eropa secara keseluruhan juga memasuki zona merah: dengan prakiraan pertumbuhan sebesar 47,0, indeks tersebut dirilis pada angka 45,7. Namun, indeks aktivitas bisnis di sektor jasa (Jerman dan Eropa) berada di zona hijau, tetapi euro masih berada di bawah tekanan: pembeli EUR/USD harus menunda serangan terhadap angka 1,10.
Disarankan untuk mempertimbangkan posisi long pada pasangan ini hanya setelah harga berkonsolidasi di atas level resistance 1,0940 (garis atas indikator Bollinger Bands di chart empat jam). Dalam hal ini, /USD akan berada di atas semua garis indikator Ichimoku, yang akan membentuk sinyal bullish "Parade of Lines". Target pergerakan naik adalah level 1,1000 dan 1,1050 (garis atas Bollinger Bands pada timeframe W1).