Bank of Japan menerbitkan serangkaian data lengkap mengenai indeks Tankan bulan Maret pada tanggal 2 April, sebuah tinjauan penting dalam menilai prospek inflasi.
Berdasarkan data yang dipublikasikan, harga output di tiga industri yang paling terkena dampak inflasi mengalami peningkatan. Ini akan menjadi pertanda buruk bagi negara mana pun, namun tidak bagi Jepang, yang khawatir akan kembalinya deflasi.
Perkiraan inflasi selama 5 tahun ke depan juga positif. Artinya, secara keseluruhan telah meningkat, namun kelebihan pasokan merupakan berita buruk bagi Bank of Japan.
Setelah kenaikan suku bunga pada tanggal 19 Maret, Gubernur Bank of Japan menjelaskan bahwa masalah kenaikan suku bunga lebih lanjut sedang dipertimbangkan sehubungan dengan keadaan perekonomian dan dinamika inflasi. Pasar telah menyimpulkan bahwa kenaikan suku bunga lainnya akan terjadi dalam waktu dekat, dan kebijakan moneter ultra-longgar yang belum pernah terjadi sebelumnya sedang dihentikan.
Mizuho Bank melihat beberapa kemungkinan alasan kenaikan suku bunga lebih lanjut, yaitu tren kenaikan inflasi, kenaikan inflasi melebihi perkiraan Bank of Japan, dan keyakinan bahwa target level 2% akan tercapai. Faktor-faktor ini mendukung penguatan yen, namun ada satu faktor yang memaksa BoJ untuk sangat berhati-hati – utang publik yang sangat besar. Semakin tinggi tingkat tarif, semakin mahal biaya layanannya. Anda dapat memutuskan tindakan lebih lanjut hanya jika transaksi berjalan stabil, yaitu dalam kondisi pertumbuhan ekonomi dan permintaan eksternal yang stabil.
Hingga kondisi ini terjadi, yen akan tetap menjadi mata uang dengan imbal hasil terendah, yang secara obyektif akan berkontribusi terhadap pelemahannya. Jika tren pelemahan terus berlanjut, pemerintah mungkin akan melakukan intervensi terhadap Forex. Yen saat ini berada pada titik terlemahnya sejak tahun 1990. Kementerian Keuangan Jepang telah mengirimkan pesan bahwa mereka akan siap untuk melakukan intervensi jika terjadi pelemahan lebih lanjut, yang berarti intervensi mata uang dan penurunan pasangan USD/JPY beberapa ratus pips. .
Oleh karena itu, kenaikan tidak berusaha menembus level 152 dan naik lebih tinggi. Terdapat sumber daya untuk melakukan hal ini, dan juga alasannya, namun kemungkinan intervensi akan meningkat berkali-kali lipat.
Posisi net short pada yen meningkat selama minggu pelaporan sebesar 1,036 miliar dan melampaui 10,6 miliar. Posisi spekulatif sangat bearish, harga penutupan juga mengarah ke atas.
Kondisi pasar mendukung pasangan USD/JPY bergerak di atas resistensi 151,96. Namun, spekulasi yang kuat terhambat oleh kemungkinan intervensi dari Bank Sentral Jepang, yang sulit diprediksi. Nilai tukar mata uang yen sebagian besar dibuat-buat karena peningkatan imbal hasil tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, sementara imbal hasil dolar AS, sebaliknya, tetap di atas perkiraan, dan yen secara logis akan melemah.
