Alih-alih melanjutkan koreksi, dolar kembali menguat, dan pasar kembali ke level beberapa hari yang lalu. Greenback muncul setelah pejabat Federal Reserve menyampaikan pernyataan mengenai suku bunga. Lagi-lagi, ada pembahasan kemungkinan kenaikan suku bunga. Namun, yang lebih penting, tidak ada petunjuk mengenai kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter. Kemungkinan besar, hal inilah yang menyebabkan euro kembali ke nilai terendah sejak awal tahun 2024.
Namun, kini semua itu menjadi prioritas utama, tiba-tiba saja. Pasalnya, Israel melancarkan serangan rudal ke Iran pada malam hari dari Kamis hingga Jumat. Sejauh ini, hanya ada sedikit rincian. Namun, bagaimanapun juga, kita sedang membicarakan peningkatan ketegangan lebih lanjut di Timur Tengah. Terjerumusnya kawasan ini ke dalam perang besar-besaran sudah menjadi kenyataan. Dari sudut pandang pasar, situasinya sangat rumit. Di satu sisi, potensi perang di kawasan penghasil minyak utama dunia akan memicu kepanikan di pasar, terutama di pasar saham, dan perpindahan ke aset-aset safe-haven. Hal ini tentu saja akan meningkatkan dolar AS, karena dana investasi Amerika mengendalikan sebagian besar modal keuangan dunia. Selain itu, situasi yang terjadi juga terjadi di Uni Eropa, yang juga akan menyebabkan tambahan pelarian modal dari risiko, khususnya ke Amerika Serikat, karena tidak ada tempat lain untuk pergi. Namun, seperti disebutkan sebelumnya, kita berbicara tentang wilayah penghasil minyak terbesar di dunia, yang telah menyebabkan kenaikan tajam harga minyak. Ada korelasi terbalik antara minyak dan dolar, yang sering kali terwujud justru pada saat terjadi perubahan signifikan. Terlebih lagi, jika terjadi perang besar-besaran yang melibatkan Israel, otomatis Amerika Serikat akan terlibat dalam konflik tersebut. Hal ini jelas tidak sejalan dengan kepentingan Washington saat ini, karena sumber dayanya telah terkuras hingga batasnya. Ini adalah faktor lain yang akan melemahkan dolar AS.
Dengan pertimbangan semua hal ini, pasar kemungkinan akan mengambil sikap wait-and-see dan memantau dengan cermat pernyataan resmi dari Teheran, Tel Aviv, dan Washington. Geopolitik akan menentukan jalannya peristiwa selanjutnya. Pada saat ini, sangat sulit untuk membuat prakiraan, terutama mengingat tidak adanya informasi yang jelas. Namun, secara umum, segala sesuatunya kemungkinan akan berkembang ke salah satu dari dua arah utama. Jika Iran memutuskan untuk meredakan ketegangan, pasar akan bangkit kembali dan dolar mungkin akan menguat secara signifikan. Jika situasinya semakin memburuk, apa pun bisa terjadi. Hal ini mencakup jatuh dan naiknya dolar AS.
Fase korektif EUR/USD berakhir secepat mungkin. Pemulihan dolar AS, bersama dengan arus informasi yang kuat, mengembalikan harga ke level support di 1,0600.
Pada grafik empat jam, RSI melintasi garis tengah 50 ke bawah, sehingga mencerminkan sentimen bearish di kalangan trader.
Pada TF yang sama, MA Alligator menunjukkan siklus menurun.
Prospek
Untuk meningkatkan volume posisi short, harga harus menetap di bawah level 1,0600. Dalam hal ini, pasangan ini dapat bergerak menuju terendah lokal pada 2023. Sebaliknya, area di sekitar level 1,0600 dapat bertindak sebagai support, yang menyebabkan rebound.
Analisis indikator yang kompleks menunjukkan siklus penurunan dalam jangka waktu pendek dan jangka panjang.
