Apa yang terjadi? Alih-alih melonjak ke rekor baru, harga emas anjlok di bawah $2,400 per ons di tengah gejolak pasar keuangan global. Pasar saham global runtuh dengan saham Jepang menderita kerugian paling besar. Kejatuhan ini membuat investor mengingat kembali Black Monday pada tahun 1987. Secara teori, peserta pasar seharusnya bergegas membeli aset safe-haven. Namun, hal itu tidak terjadi!
Selama sebagian besar tahun ini, logam mulia mengalami reli meskipun ada tantangan besar. Dolar AS yang kuat dan kenaikan imbal hasil Treasury biasanya menjadi hambatan bagi emas. Namun, logam ini dengan percaya diri diperdagangkan lebih tinggi dan lebih tinggi berkat pembelian aktif oleh bank sentral, permintaan tinggi di Asia, dan ekspektasi pelonggaran moneter oleh Federal Reserve. Faktor terakhir ini mengkatalisasi arus modal terbaik ke ETF sejak Maret 2022 pada bulan Juli, meskipun paruh pertama tahun ini adalah yang terburuk untuk ETF yang fokus pada emas sejak 2013.
Dinamika aliran modal di ETF yang berfokus pada emas
Jika logam mulia berhasil menguat meskipun menghadapi rintangan, bisa dipastikan logam ini akan meroket dengan adanya angin pendukung! Dan kepanikan pasar tampaknya menciptakan peluang yang bagus untuk membeli XAU/USD. Sayangnya, pihak "bullish" terpaksa mundur.
Sebenarnya, masalah terletak pada sifat spekulatif dari berbagai instrumen perdagangan. Setiap kali terjadi penjualan cepat, emas sering kali menerima dampaknya. Investor yang memegangnya sebagai instrumen lindung nilai dalam portofolio mereka menjualnya untuk memenuhi permintaan margin pada instrumen lain, terutama saham. Begitu keadaan mereda, pedagang membeli logam mulia ini lagi.
Goldman Sachs setuju dengan pandangan ini. Memang, kebutuhan untuk menghindari permintaan margin memaksa investor untuk sementara waktu menyingkirkan emas. Commerzbank mencatat bahwa penurunan XAU/USD didorong oleh penjualan instrumen lain. JP Morgan merekomendasikan membeli logam ini saat harga turun.
Tidak ada alasan nyata untuk panik. Bahkan jika resesi melanda AS, emas akan mendapatkan keuntungan sebagai aset safe-haven. Emas akan memanfaatkan kelemahan dolar AS dan penurunan hasil Treasury. Sebagai bukti, kami mengingatkan Anda tentang arus masuk modal ke ETF sebesar 125.000 ons selama Black Monday.
Jika Federal Reserve memastikan pendaratan lunak, ekonomi AS masih akan mendingin. Jadi, suku bunga dana federal akan ditekan. Hal ini menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk XAU/USD. Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden pada bulan November akan meningkatkan permintaan emas sebagai aset save haven. Sebaliknya, kekalahannya akan memungkinkan Federal Reserve melonggarkan kebijakan moneter dengan hati nurani yang bersih, yang merupakan kabar baik bagi logam mulia.
Analisis teknis emas
Sekilas, pola pembalikan Double Top terwujud pada grafik harian, yang mengarah ke koreksi. Namun, ini tidak menunjukkan pembalikan tren. Jadi, disarankan menunggu sampai harga pulih di atas $2.408 dan $2.416 per ons untuk peluang pembelian.
