Pada pertemuan kebijakan moneter hari Jumat, Bank of Japan mempertahankan suku bunga targetnya dalam kisaran 0,15–0,25%. Kepala Bank of Japan, Kazuo Ueda, menekankan bahwa Bank Sentral akan terus menyesuaikan tingkat pelonggaran kebijakan moneter sesuai kebutuhan untuk mencapai tujuan ekonomi dan inflasi. Dia mengakui bahwa tanda-tanda kelemahan mendasar masih ada, meskipun ekonomi Jepang menunjukkan tanda-tanda pemulihan moderat.
Dolar AS terus naik seiring dengan pemulihan imbal hasil obligasi Treasury dari penurunan sebelumnya.
Namun, dolar AS bisa menghadapi tantangan karena meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve pada tahun 2024. Menurut alat CME FedWatch, ada probabilitas 50% pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin ke kisaran 4,00–4,25% pada akhir tahun ini.
Dari sudut pandang teknikal, pasangan USD/JPY menguji level 144,50 dan level penting 144,00, mendekati batas atas saluran menurun.
Penembusan di atas level saluran atas akan mengubah tren dari bearish menjadi bullish. Namun, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) 14-hari masih sedikit di bawah level 50. Penembusan di atas level ini akan menandakan munculnya sentimen bullish.
Resistance langsung akan ditemui pada level psikologis 145,00, dan penembusan yang menentukan di atas level ini akan menguntungkan bulls.
Di sisi lain, pasangan USD/JPY sudah mencoba melampaui Rata-Rata Pergerakan Eksponensial (EMA) 21-hari, diikuti oleh EMA 9 hari, sedikit di bawah level 143,00. Penembusan di bawah yang terakhir bisa mendorong pasangan ini menuju level terendah yang terlihat sejak Juni 2023, sekitar 139,55.
