Pertumbuhan penjualan ritel di zona euro mengalami penurunan secara signifikan, dari yang sebelumnya ada di angka 3,0% turun ke angka 1,9%, ini merupakan hasil yang jauh lebih buruk dari estimasi paling pesimistis sekalipun. Walaupun keadaannya seperti itu, mata uang euro masih tetap sanggup mengalam penguatan. Muncul kesulitan untuk dapat mengaitkan keadaan ini kepada data aplikasi tunjangan pengangguran, ini terjadi karena total klaim mengalami penurunan sebesar 14 ribu, sedangkan prediksiny hanya mencapai 1 ribu, sehingga hasilnya agak lebih baik dari harapan.
Faktor utama yang memengaruhi dinamika pasar tersebut berada pada laporan yang diterbitkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS yang dinantikan untuk dirilis hari ini. Data yang paling baru terkait pasar tenaga kerja telah memaksa para investor untuk menyesuaikan proyeksi mereka, dengan ekspektasi bahwa tingkat pengangguran akan meningkat dari 4,1% menjadi 4,2%. Harapan ini menjadi pendorong bagi penguatan euro. Namun, euro bisa saja mengalami penurunan yang signifikan jika tingkat pengangguran tetap stabil dan lebih dari 200 ribu pekerjaan baru diciptakan di sektor non-farm.