Analisis dan Tips Trading untuk Yen Jepang
Pada paruh pertama hari ini, pasangan USD/JPY menguji level 152. 98, saat indikator MACD bergerak jauh di bawah garis nol, yang membatasi potensi penurunan lebih lanjut. Oleh karena itu, saya memilih untuk tidak menjual dolar.
Kedepannya, banyak data ekonomi dari AS yang akan dirilis, yang berpotensi memengaruhi arah pasar dan menghidupkan kembali permintaan untuk dolar. Namun, untuk itu diperlukan data yang kuat terkait pertumbuhan pekerjaan (melalui laporan ADP), surplus neraca perdagangan, serta perbaikan pada ISM Services PMI AS.
Selain itu, sikap lebih hawkish dari pejabat Federal Reserve juga diperlukan untuk mendukung penguatan dolar. Namun, saya memprediksi adanya tantangan di sektor ini. Jika anggota FOMC seperti Austan D. Goolsbee dan Michelle Bowman menegaskan sikap dovish yang diungkapkan oleh Presiden Fed Kansas City, Mary Daly, tidak mengherankan jika USD/JPY terus mengalami penurunan. Pandangan kebijakan Fed yang lebih lunak belakangan ini telah mengakibatkan pelemahan dolar AS, dan jika Goolsbee serta Bowman terus memperkuat pandangan ini, ekspektasi pemotongan suku bunga Fed bisa semakin menguat.
Sementara itu, harapan akan pengetatan kebijakan dari Bank of Japan tetap menjadi faktor bearish utama bagi pasangan ini. Jika ekonomi Jepang menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang berkelanjutan, hal ini akan semakin memperkuat yen. Investor mungkin akan beralih ke aset yang lebih aman, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan yen Jepang.
Untuk strategi intraday, saya akan fokus pada Skenario #1 dan Skenario #2 untuk melanjutkan trading dalam tren penurunan.

Sinyal Beli
Skenario #1: Beli USD/JPY di 152.96 (garis hijau pada grafik) dengan target 153.67. Keluar dari trading dan buka short position ke arah sebaliknya (mengharapkan retracement 30-35 poin). Hanya beli setelah data AS yang kuat.
Penting: Sebelum membeli, pastikan bahwa MACD berada di atas tanda nol dan mulai naik.
Skenario #2: Beli USD/JPY setelah dua kali pengujian berturut-turut di 152.47, jika MACD berada di zona oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan pasangan dan mengarah pada pembalikan pasar ke atas. Target: 152.96 dan 153.67.
Sinyal Jual
Skenario #1: Jual USD/JPY setelah menembus di bawah level 152. 47 (ditunjukkan oleh garis merah pada grafik) dengan target di 151. 77. Setelah itu, keluar dari posisi dan buka long position ke arah yang berlawanan, mengharapkan retracement sebesar 20-25 poin. Tekanan jual mungkin hanya muncul kembali setelah rilis data AS yang lemah.
Penting: Sebelum menjual, pastikan bahwa MACD berada di bawah tanda nol dan mulai turun.
Skenario #2: Jual USD/JPY setelah dua kali pengujian berturut-turut di level 152. 96, dengan catatan MACD berada di zona overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan pasangan dan berpeluang menghasilkan pembalikan ke bawah. Target untuk skenario ini adalah 152. 47 dan 151. 77.

Keterangan di Dalam Grafik
- Garis Warna Hijau Tipis: Harga masuk untuk membeli instrumen.
- Garis Warna Hijau Tebal: Harga target untuk Take Profit atau perbaikan keuntungan manual, karena pertumbuhan lebih lanjut di atas level ini mungkin tidak terjadi.
- Garis Warna Merah Tipis: Harga masuk untuk menjual instrumen.
- Garis Merah Tebal: Harga target untuk Take Profit atau perbaikan keuntungan manual, karena penurunan lebih lanjut di bawah level ini mungkin tidak terjadi.
- Indikator MACD: Perhatikan area overbought dan oversold saat memasuki pasar.
Saran Penting untuk Trader Forex Pemula:
Hati-hati dalam membuat keputusan untuk memasuki pasar. Sebaiknya hindari melakukan trading sebelum waktu perilisan laporan atau berita yang penting untuk mencegah terjebak dalam pergerakan harga yang ekstrem. Apabila tetap melakukan trading saat rilis berita, selalu tetapkan perintah order stop-loss untuk meminimalkan potensi kerugian. Tanpa stop-loss, Anda berisiko kehilangan seluruh deposit dengan cepat, terutama jika trading dengan volume besar tanpa manajemen risiko yang tepat.
Selalu dibarengi dengan memiliki rencana trading yang jelas, seperti yang sudah diuraikan dengan jelas di atas. Keputusan trading yang diambil dengan cara impulsif, berdasarkan kondisi pasar saat ini, umumnya merupakan strategi yang merugikan bagi trader intraday.