Harga emas telah melonjak ke level tertinggi sepanjang sejarah akibat kekhawatiran terhadap potensi penerapan tarif oleh AS terhadap semua impor, termasuk logam mulia. Hal ini telah mendorong pergeseran likuiditas dari London ke New York. Sejak pemilihan presiden AS pada bulan November, cadangan emas di COMEX telah meningkat sebesar 88%, sementara permintaan akan batangan emas yang disimpan di Bank of England juga mengalami lonjakan signifikan. Di sisi lain, pelemahan dolar AS turut memperkuat reli harga emas. Ketidakseimbangan pasokan emas antara AS dan Inggris telah mengakibatkan gangguan di pasar, yang berimbas pada meningkatnya biaya pinjaman untuk logam berharga ini. Tingkat sewa emas untuk satu bulan telah melonjak menjadi sekitar 4,7%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan level mendekati nol yang berlangsung selama empat tahun terakhir.
Momen demam emas ini telah menjadi pendorong baru yang positif untuk pasangan mata uang XAU/USD, meskipun World Gold Council (WGC) menegaskan bahwa faktor pendorong lama masih tetap relevan. Pada tahun 2024, bank sentral melaporkan pembelian sebanyak 1. 045 ton emas senilai $96 miliar. Meski mereka telah menjadi pembeli bersih selama 15 tahun terakhir, aktivitas pembelian mereka meningkat dua kali lipat setelah mulai terjadinya konflik di Ukraina, sebagai upaya untuk dedolarisasi dan diversifikasi cadangan mereka.
Menurut WGC, permintaan bank sentral akan tetap kuat pada tahun 2025, bergabung dengan investor dalam dana yang trading di bursa (ETFs) khusus, yang lebih lanjut mendukung pertumbuhan harga. Permintaan emas global meningkat sebesar 1% menjadi 4.974 ton tahun lalu.
Pelemahan dolar AS juga berkontribusi pada penguatan XAU/USD, fenomena yang dikenal dalam pasar Forex sebagai "help rally" untuk mata uang lainnya. Hal ini dipicu oleh keputusan Donald Trump untuk menunda tarif terhadap Meksiko dan Kanada hingga 1 Maret. Indeks USD awalnya mengalami lonjakan saat tarif diumumkan, namun kemudian berbalik arah setelah adanya negosiasi antara Washington, Ottawa, dan Mexico City. Mengingat bahwa emas dikutip dalam dolar AS, penguatan harga emas sering kali dipicu oleh pelemahan nilai USD.
Meningkatnya ketegangan geopolitik memainkan peran penting dalam pergerakan naik harga emas. Rencana Donald Trump untuk mengerahkan pasukan AS ke Gaza, merelokasi warga Palestina, dan membersihkan bahan peledak yang tidak meledak telah memicu kekhawatiran di antara negara-negara Timur Tengah, meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe-haven. Terutama, Trump sebelumnya telah mengemukakan ide-ide geopolitik kontroversial, seperti mencaplok Greenland dan menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 AS.
Dalam grafik harian, emas menunjukkan tanda-tanda pembentukan inside bar, yang menggambarkan ketidakpastian pasar. Menyusul breakout inside bar sebelumnya, terbuka peluang untuk mengambil long position pada harga $2,677 per ons. Dengan momentum yang ada saat ini, mempertahankan posisi ini dan menambah saat terjadi pullback dianggap sebagai strategi yang tepat.
Target Harga Utama:
- $2,910
- $2,960
Dengan dukungan fundamental yang kuat dan sinyal teknis yang saling mendukung, reli harga emas tampaknya berada dalam posisi yang baik untuk mencapai rekor tertinggi baru dalam waktu dekat.
