Analisis dan Kiat-kiat Trading untuk Yen Jepang
Uji harga di 152,26 terjadi ketika indikator MACD sudah turun secara signifikan di bawah level nol, yang membatasi potensi penurunan dolar. Karena alasan ini, saya memutuskan untuk tidak menjual dolar dan melewatkan pergerakan turun tersebut.
Data klaim pengangguran AS yang lemah, yang dirilis sehari sebelumnya, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, yang berdampak negatif pada posisi dolar. Banyak analis melihat ini sebagai tanda potensial dari perlambatan ekonomi dan memburuknya pasar tenaga kerja. Setelah data dirilis, dolar mulai melemah karena investor beralih ke aset safe haven seperti yen Jepang.
Belakangan ini, yen menarik minat yang meningkat dari para trader, terutama karena Bank of Japan terus menaikkan suku bunga, sementara pejabat Federal Reserve mulai membahas kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Jika perbedaan dalam kebijakan moneter ini terus melebar, tren ini dapat mendorong USD/JPY lebih rendah.
Untuk trader intraday, saya akan fokus terutama pada Skenario #1 dan Skenario #2.
Sinyal Beli
Skenario #1: Saya berencana membeli USD/JPY pada 151,90 (garis hijau pada grafik), dengan target 152,50 (garis hijau yang lebih tebal pada grafik). Pada 152,50, saya akan keluar dari posisi beli dan memulai trading jual ke arah sebaliknya, dengan tujuan penurunan 30–35 pip. Membeli USD/JPY sebaiknya dilakukan selama koreksi dan penurunan signifikan. Penting! Sebelum membeli, pastikan indikator MACD berada di atas level nol dan mulai naik.
Skenario #2: Peluang beli lainnya muncul jika 151,55 diuji dua kali berturut-turut, dengan MACD berada di zona oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan pasangan, memicu pembalikan pasar ke atas. Target yang diharapkan untuk skenario ini adalah 151,90 dan 152,50.
Sinyal Jual
Skenario #1: Saya berencana menjual USD/JPY setelah terjadi breakout di bawah 151,55 (garis merah pada grafik), yang dapat menyebabkan penurunan cepat pada pasangan ini. Target bearish utama adalah 151,00, di mana saya akan keluar dari posisi jual dan segera memasuki trading beli ke arah sebaliknya, dengan tujuan rebound 20–25 pip. Tekanan jual pada pasangan ini diperkirakan akan berlanjut hari ini. Penting! Sebelum menjual, pastikan indikator MACD berada di bawah level nol dan mulai menurun.
Skenario #2: Saya juga akan menjual USD/JPY jika 151,90 diuji dua kali berturut-turut, dengan MACD berada di zona overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan pasangan, mengarah pada pembalikan ke bawah. Target penurunan yang diharapkan adalah 151,55 dan 151,00.
Catatan Grafik
- Garis hijau tipis: Harga masuk untuk membeli instrumen trading.
- Garis hijau tebal: Target yang disarankan untuk Take Profit atau mengunci keuntungan secara manual, karena pertumbuhan lebih lanjut di atas level ini tidak mungkin terjadi.
- Garis merah tipis: Harga masuk untuk menjual instrumen trading.
- Garis merah tebal: Target yang disarankan untuk Take Profit atau mengunci keuntungan secara manual, karena penurunan lebih lanjut di bawah level ini tidak mungkin terjadi.
- Indikator MACD: Penting untuk mengidentifikasi zona overbought dan oversold untuk memandu keputusan memasuki pasar.
Catatan Penting untuk Trader Pemula
- Selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan memasuki pasar.
- Hindari trading selama rilis berita besar untuk menghindari fluktuasi harga yang volatil.
- Jika trading selama rilis berita, selalu pasang stop loss order untuk meminimalkan kerugian.
- Trading tanpa stop loss order atau praktik manajemen Keuangan dapat dengan cepat menguras deposit Anda, terutama saat menggunakan volume besar.
- Rencana trading yang jelas, seperti yang diuraikan di atas, sangat penting untuk trading yang sukses. Keputusan trading spontan berdasarkan kondisi pasar saat ini secara inheren merugikan bagi trader intraday.
