Pada hari Jumat, setelah dirilisnya data ketenagakerjaan AS yang beragam, pound Inggris ditutup di bawah garis indikator MACD. Sesi trading yang terjadi pada hari Senin dibuka di bawah garis tersebut, dan celah yang terbentuk pada pembukaan pasar telah terisi.

Garis sinyal osilator Marlin telah menembus ke bawah fase konsolidasi yang ditandai dengan persegi panjang abu-abu. Apabila harga jatuh di bawah level support 1. 2367, hal ini berpotensi membuat Marlin memasuki wilayah negatif, yang dapat mempercepat momentum bearish. Seandainya skenario ini terjadi, target penurunan selanjutnya adalah 1. 2186.

Dalam time frame 4 jam, harga telah menetap di bawah garis indikator keseimbangan, menunjukkan sentimen bearish jangka pendek di kalangan trader. Osilator Marlin juga tetap berada di wilayah bearish, mengonfirmasi kelanjutan tren penurunan. Penembusan dan konsolidasi di bawah level 1. 2367 akan memberikan jalur yang jelas menuju level target 1. 2186.
Secara keseluruhan, GBP/USD tetap berada dalam tekanan, dan penurunan lebih lanjut mungkin akan terjadi kecuali level resistance kunci dapat direbut kembali.