Pada awal pekan trading yang baru, emas melanjutkan momentum bullish-nya, mencapai rekor tertinggi baru. Kenaikan ini didorong oleh kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, serta meningkatnya ketegangan trading antara AS dan Tiongkok, yang mendorong permintaan untuk aset safe haven seperti emas.
Selain itu, kekhawatiran bahwa kebijakan proteksionis Trump dapat memicu kembali inflasi di AS membuat emas menjadi lindung nilai yang menarik terhadap kenaikan harga.
Di sisi lain, dolar AS dapat menarik beberapa pembeli, mengingat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan sikap hawkish-nya karena pasar tenaga kerja yang tangguh dan kekhawatiran inflasi yang berkelanjutan. Namun, hal ini tidak melemahkan permintaan untuk emas atau menghambat pergerakan naiknya.
Terlepas dari faktor-faktor ini, kondisi overbought pada grafik harian dapat menghalangi trader untuk membuka posisi long baru. Meskipun demikian, latar belakang fundamental menunjukkan bahwa emas kemungkinan akan mempertahankan tren naiknya.
Dari sudut pandang teknikal, RSI (Relative Strength Index) berada di wilayah overbought, menandakan perlunya kehati-hatian di antara para bull. Mungkin bijaksana untuk menunggu konsolidasi jangka pendek atau koreksi sebelum memasuki posisi long baru. Target kenaikan berikutnya adalah di $2.900.
Penurunan di bawah $2.855 dapat memberikan peluang beli, membatasi penurunan emas di dekat $2.834. Jika tekanan jual berlanjut, XAU/USD dapat turun menuju $2.814 sebelum menguji level psikologis $2.800.
