Euro dan pound terus naik, mengabaikan ancaman dari Trump terkait kemungkinan tarif perdagangan dan pernyataan dari Federal Reserve yang menunjukkan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama. Ketahanan ini adalah tanda jelas kekuatan pasar, yang menunjukkan bahwa pemain besar akti terlibat.
Potensi tarif individual, yang direncanakan oleh Departemen Perdagangan AS untuk dirancang secara terpisah bagi setiap negara, menciptakan ketidakpastian kemarin, sehingga para investor enggan dengan aset yang sensitif terhadap perubahan kebijakan perdagangan internasional. Meskipun demikian, baik euro maupun pound menunjukkan ketahanan yang luar biasa dan terus tumbuh.
Namun, penting untuk tidak mengabaikan potensi reaksi berantai saat negara-negara yang terkena tarif impor mungkin merespons dengan tindakan balasan. Ini dapat memperburuk ketidakseimbangan perdagangan dan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi global. Para ahli memiliki pendapat yang berbeda terkait konsekuensi jangka panjang dari kebijakan ini. Beberapa melihatnya sebagai strategi taktis untuk menekan mitra dagang agar mencapai kesepakatan yang lebih menguntungkan, sementara yang lain melihatnya sebagai pendahulu konfrontasi perdagangan lebih serius yang dapat merugikan ekonomi global secara signifikan. Meski demikian, selama aset berisiko terus aktif dibeli, tidak ada alasan untuk khawatir.
Hari ini, selama paruh pertama sesi perdagangan, tekanan pada euro mungkin kembali karena data lemah pertumbuhan PDB zona euro dan tingkat pekerjaan yang diantisipasi untuk Q4 2024. Para ekonom memperkirakan stagnasi PDB, yang kemungkinan akan berdampak negatif pada sentimen para investor. Angka lapangan kerja yang lemah dapat memperburuk situasi, memperkuat ketakutan akan perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah.
Bank Sentral Eropa diperkirakan terus memangkas suku bunga setelah rilis data hari ini. Setiap indikasi siklus penurunan suku bunga yang lebih agresif di masa depan dapat memberikan tekanan tambahan pada euro. Para investor akan memantau dengan cermat pernyataan dari pejabat ECB untuk mendapat sinyal mengenai arah kebijakan moneter di masa depan.
Jika data sesuai dengan ekspektasi ara ekonom, strategi Mean Reversion mungkin menjadi pendekatan terbaik untuk trading dalam kondisi ini. Jika data berbeda secara signifikan dari ekspektasi para ekonom, strategi Momentum harus diterapkan.
Strategi Momentum (saat breakout):
EUR/USD
Pembelian saat breakout level 1,0468 dapat menyebabkan pertumbuhan euro ke area 1,0495 dan 1,0531;
Penjualan saat breakout level 1,0424 dapat menyebabkan penurunan euro ke 1,0376 dan 1,0321;
GBP/USD
Pembelian saat breakout level 1,2568 dapat menyebabkan pertumbuhan pound ke area 1,2604 dan 1,2638;
Penjualan saat breakout level 1,2526 dapat menyebabkan penurunan pound ke area 1,2480 dan 1,2434.
USD/JPY
Pembelian saat breakout level 152,82 dapat menyebabkan pertumbuhan dolar ke area 153,19 dan 153,65;
Penjualan saat breakout level 152,42 dapat menyebabkan penjualan dolar ke area 152,10 dan 151,73;
Strategi Mean Reversion (Trading saat Pullback):
EUR/USD
Saya akan mencari peluang jual setelah breakout yang gagal ke atas 1,0470, ketika kembali di bawah level ini.
Saya akan mencari peluang beli setelah breakout yang gagal ke bawah 1,0446, ketika kembali di atas level ini.
GBP/USD
Saya akan mencari peluang jual setelah terbentuk breakout yang gagal ke atas 1,2572, ketika kembali di bawah level ini.
Saya akan mencari peluang beli setelah terbentuk breakout yang gagal ke bawah 1,2543, ketika kembali di atas level ini.
AUD/USD
Saya akan mencari peluang jual setelah terbentuk breakout yang gagal ke atas 0,6334, ketika harga kembali di bawah level ini.
Saya akan mencari peluang beli setelah terbentuk breakout yang gagal ke bawah 0,6317, ketika harga kembali di atas level ini.
USD/CAD
Saya akan mencari peluang jual setelah breakout yang gagal ke atas 1,4203, ketika kembali di bawah level ini.
Saya akan mencari peluang beli setelah breakout yang gagal ke bawah 1,4172, ketika kembali di atas level ini.
