Indeks Dolar AS (USDX), yang mencatat riwayat kinerja dolar terhadap enam mata uang utama, menunjukkan stabilitas setelah penurunan belum lama ini.
Hal ini terjadi di tengah penurunan imbal hasil Treasury AS, yang menambah tekanan pada dolar, meskipun ada kekhawatiran yang berkelanjutan atas potensi perang dagang global. Keputusan terbaru oleh Presiden Donald Trump untuk menunda penerapan tarif timbal balik juga memengaruhi kinerja dolar.
Hari ini, para trader harus fokus pada laporan penjualan ritel AS mendatang, yang merupakan rilis ekonomi signifikan terakhir minggu ini. Ekspektasi menunjukkan bahwa penjualan ritel mungkin turun sebesar 0,1% pada bulan Januari, setelah naik 0,4% pada bulan sebelumnya.
Inflasi tetap menjadi topik utama, karena inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) inti di AS naik menjadi 3,6% year-on-year pada bulan Januari, melebihi prediksi 3,3%. Hal ini semakin mendukung pandangan bahwa Federal Reserve mungkin menunda penurunan suku bunga hingga paruh kedua tahun ini. Inflasi yang terus tinggi dapat menjaga suku bunga dalam kisaran 4,25%-4,50% untuk jangka waktu yang lebih lama.
Dalam pidato terbarunya kepada Kongres, Ketua Fed Jerome Powell menekankan bahwa para pembuat kebijakan tidak boleh terburu-buru dalam menurunkan suku bunga, dengan mengutip pasar tenaga kerja yang kuat dan pertumbuhan ekonomi yang tangguh. Dia juga memperingatkan terkait potensi konsekuensi dari kebijakan tarif Trump, yang dapat meningkatkan harga dan mempersulit kemampuan Fed untuk menurunkan suku bunga.
Menurut survei Reuters terhadap para ekonom, banyak yang sekarang memperkirakan bahwa Fed akan menunda penurunan suku bunga hingga kuartal berikutnya, karena meningkatnya kekhawatiran inflasi. Sebagian besar responden, yang disurvei antara 4-10 Februari, percaya bahwa satu penurunan suku bunga mungkin terjadi pada bulan Juni, meskipun pendapat tentang waktu yang tepat masih beragam.
Dari perspektif teknikal, osilator pada grafik harian telah bergerak ke wilayah negatif, memperkuat pandangan bearish untuk dolar AS dalam jangka pendek.
Dengan demikian, situasi saat ini di pasar mata uang dan ekonomi AS memerlukan pemantauan yang cermat, karena berbagai faktor—termasuk tren inflasi, kebijakan perdagangan, dan keputusan Fed—dapat memiliki dampak signifikan pada arah masa depan dolar.