Kemarin, euro terus menguat setelah pernyataan dari beberapa pejabat ECB, yang memberikan sinyal beragam mengenai masa depan pelonggaran moneter.
Menurut Joachim Nagel, anggota Dewan Pemerintahan ECB, bank sentral sedang mendekati fase baru saat kebijakan moneter tidak lagi akan menahan ekonomi dan keputusan di masa depan akan dibuat berdasarkan data yang masuk.
Mengutip laporan terbaru yang menunjukkan penurunan inflasi dan tekanan upah, Presiden Bundesbank menyatakan keyakinannya bahwa ECB dapat mencapai target inflasi 2% pada pertengahan tahun. Namun, ia menolak berspekulasi apakah suku bunga mungkin diturunkan pada pertemuan minggu depan, dengan menyatakan: "Saya tidak ingin berspekulasi terkait hasil dari pertemuan mendatang. Kami mendekati level tempat kami bergerak keluar dari wilayah restriktif dan menuju zona yang lebih netral."
Ketika ditanya apakah mungkin bijaksana untuk menghentikan penurunan suku bunga, Nagel yang hawkish menyarankan bahwa semua opsi tetap terbuka, menekankan bahwa penilaiannya akan bergantung pada data ekonomi terbaru.
Komentar Nagel mencerminkan perdebatan internal yang berkembang di dalam ECB mengenai jalur masa depan biaya pinjaman setelah penurunan 25 basis poin lima kali berturut-turut sejak Juni tahun lalu, yang menyebabkan suku bunga deposito menjadi sebesar 2,75%.
Pembuat kebijakan dovish berpendapat bahwa inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi yang lemah memerlukan stimulus tambahan. Mereka menunjuk pada ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan perdagangan, yang membebani permintaan domestik, membenarkan kelanjutan penurunan suku bunga untuk mendorong investasi dan konsumsi.
Pembuat kebijakan hawkish memperingatkan potensi risiko terhadap stabilitas keuangan dan inflasi masa depan. Mereka khawatir bahwa suku bunga rendah yang berkepanjangan dapat menciptakan gelembung aset dan pengambilan risiko yang berlebihan seraya merusak profitabilitas sektor perbankan. Selain itu, mereka memperingatkan bahwa inflasi dapat tiba-tiba meningkat seiring pemulihan ekonomi global, yang berpotensi memaksa ECB untuk menaikkan suku bunga secara tajam di kemudian hari.
Isabel Schnabel, anggota Dewan Eksekutif ECB, belum lama ini juga menyatakan bahwa ECB mendekati titik saat mereka mungkin akan menghentikan atau menahan penurunan suku bunga selanjutnya. Namun, ia menyoroti inflasi yang terus tinggi di sektor jasa dan kenaikan upah, yang tetap menjadi perhatian.
Sementara itu, Gediminas Simkus (Lithuania) dan Yannis Stournaras (Yunani) telah mengisyaratkan bahwa suku bunga deposito dapat turun menjadi 2% pada tahun ini, sejalan dengan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga selanjutnya pada minggu depan, terutama mengingat prospek ekonomi zona euro yang suram.
Prospek Teknikal
EUR/USD
Pembeli perlu menguasai kembali level 1,0500, yang akan memungkinkan pergerakan menuju 1,0530. Breakout ke atas level ini dapat mendorong pasangan ini menuju 1,0560, meskipun mencapainya tanpa dukungan dari pemain institusional akan menjadi tantangan. Target akhir kenaikan tetap di 1,0590.
Jika EUR/USD menurun, pembeli besar diperkirakan muncul di sekitar 1,0480. Jika tidak ada permintaan kuat yang muncul, penurunan dapat diantisipasi berlanjut menuju 1,0450, dengan kemungkinan memulai posisi long dari 1,0400.
GBP/USD
Untuk pound Inggris, pembeli perlu merebut kembali resistance di 1,2650 untuk membuka jalan menuju 1,2690, saat kelanjutan kenaikan akan menghadapi resistance kuat. Target jangka panjang tetap 1,2735.
Jika GBP/USD menurun, penjual akan berusaha merebut kembali kendali di 1,2610. Keberhasilan breakout level support ini akan memberikan pukulan signifikan terhadap sentimen bullish, sehingga mendorong pasangan ini menuju 1,2565 dengan potensi berlanjutnya penurunan menuju 1,2520.
