Donald Trump terus menciptakan kebingungan terkait kebijakan tarif, yang secara signifikan memengaruhi dinamika pasar keuangan. Baru-baru ini, ia menunda penerapan tarif yang sebelumnya diumumkan untuk Kanada dan Meksiko dari 4 Maret menjadi 2 April. Keputusan ini sempat meningkatkan sentimen positif di pasar, namun efeknya tidak bertahan lama.
Para investor yang menganalisis inisiatif ekonomi Trump berusaha memahami motifnya. Manuver dan pengelolaannya yang terus-menerus terhadap isu geopolitik dan ekonomi menciptakan kekacauan dalam urusan global dan pasar keuangan.
Sepanjang bulan terakhir masa kepresidenannya, ia secara agresif mengejar janji-janji yang dibuat selama kampanyenya, mengadopsi pola pikir yang lebih mirip dengan pengembang real estat daripada politisi tradisional. Ancaman yang sering dilontarkannya terhadap negara-negara tetangga, Eropa, dan Tiongkok, bersama dengan pendekatan yang secara tak terduga ramah terhadap Rusia, menimbulkan pertanyaan apakah ia memiliki rencana yang sangat canggih untuk mencapai agenda "Make America Great Again" (MAGA) atau jika ia hanya menerapkan pendekatan gaya bisnis yang sederhana yang mengabaikan kompleksitas politik dan ekonomi.
Bagaimanapun, kita bisa menyerahkan diskusi ini kepada analis politik. Investor pada akhirnya peduli pada hasil daripada metode yang digunakan untuk mencapainya. Namun, yang penting bagi mereka—stabilitas pasar—saat ini tidak ada. Ketidakstabilan ini telah menyebabkan penurunan permintaan untuk token populer, penurunan minat pada saham, dan stabilisasi relatif dolar AS. Di tengah kontradiksi Trump dan laju cepat pergeseran geopolitik, pelaku pasar mencari sinyal yang jelas untuk memandu keputusan investasi—apakah membeli aset atau mengunci keuntungan.
Sebelumnya, para investor mengandalkan pertemuan Federal Reserve, data manufaktur, dan laporan ekonomi untuk mendapatkan kejelasan tentang rencana besar Trump. Namun, baik keputusan Fed, pernyataan Jerome Powell, maupun data ekonomi tidak memberikan kepastian. Sebaliknya, mereka menunjukkan bahwa, di tengah inflasi yang meningkat, Fed tidak mungkin menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Pandangan ini bertentangan dengan faktor-faktor yang mendorong lonjakan pasar saham AS selama setahun terakhir. Pelaku pasar menantikan laporan PDB kuartal keempat dan data indeks PCE, berharap dapat menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Menurut pendapat saya, baik angka PDB maupun indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) tidak akan secara fundamental mengubah situasi pasar atau mengurangi ketidakpastian yang diciptakan oleh presiden AS dan Donald Trump sendiri. Oleh karena itu, saya tidak mengantisipasi pergeseran signifikan dalam tren pasar baru-baru ini.
Mengingat keadaan saat ini yang dihasilkan oleh pemerintahan AS, ada risiko besar penurunan permintaan untuk cryptocurrency, konsolidasi dalam pasar saham AS, dan indeks dolar yang stabil di sekitar 107,00 poin (menurut indeks ICE). Akhir yang diharapkan dari konflik militer di Eropa antara Rusia dan Barat (dipimpin oleh AS) tampaknya mengurangi permintaan emas sebagai aset safe haven. Situasi ini kemungkinan akan bertahan hingga keseimbangan geopolitik baru terbentuk, mendefinisikan lingkup pengaruh di antara pemain utama dunia, dengan Moskow dan Washington yang memimpin.
Apa yang bisa kita harapkan di pasar hari ini?
Rebound lokal mungkin terjadi setelah penurunan permintaan token, dolar, dan saham. Namun, pergerakan ini kemungkinan akan bersifat jangka pendek dan tidak akan menandai pergeseran pasar yang luas.
Prediksi Harian:
EUR/USD:
Pasangan ini mungkin akan mengalami tekanan jika indeks PCE inti AS menunjukkan pertumbuhan. Dalam hal ini, dolar AS bisa menguat, menyebabkan pasangan ini keluar dari kisaran 1,0455-1,0520 dan turun ke 1,0400.
USD/CAD:
Pasangan ini mungkin akan terus naik setelah laporan PCE. Penembusan di atas 1,4365 dapat mendorong pasangan ini menuju 1,4475.
