Kemarin, futures saham AS melanjutkan momentum bearish mereka, memperpanjang aksi jual. Selama sesi trading Asia hari ini, futures S&P 500 naik tipis sebesar 0,1%, sementara NASDAQ yang didominasi teknologi bertambah 0,2%. Pada akhir sesi reguler kemarin, indeks saham sempat mengalami reli singkat setelah pernyataan dari Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, yang menyarankan bahwa pemerintahan Trump mungkin akan mencabut beberapa tarif. Namun, keuntungan tersebut dengan cepat menguap, meninggalkan pasar rentan sekali lagi.

Saham Hong Kong Memimpin Kenaikan saat China Menetapkan Target Pertumbuhan
Saham Hong Kong memimpin reli hari ini karena target PDB China memicu ekspektasi untuk stimulus ekonomi yang meningkat. Menurut laporan dari Kongres Rakyat Nasional di Beijing, China mempertahankan target pertumbuhannya sekitar 5% untuk tahun 2025—menandai tahun ketiga berturut-turut dengan tujuan yang sama. Mengingat ketidakpastian global yang meningkat seputar tarif dan risiko geopolitik, para ekonom kini mengantisipasi dukungan kebijakan yang lebih kuat dari pejabat China.
Selain itu, China telah memperlebar defisit anggarannya ke tingkat tertinggi dalam 30 tahun saat menghadapi deflasi, pasar real estat yang runtuh, dan sekarang perang dagang yang meningkat dengan AS. Pembuat kebijakan juga menurunkan target inflasi mereka menjadi 2%, turun dari patokan lama 3%. Setelah pengumuman ini, yuan melemah sedikit.
Ketidakpastian Perang Dagang dan Sikap Trump terhadap Tarif
Dalam pidato State of the Union, Trump mengakui bahwa periode transisi untuk tarif mungkin diperlukan, membela kebijakan restrukturisasi ekonominya. Dia juga menyerukan diakhirinya program subsidi semikonduktor senilai $52 miliar, sambil sekali lagi menekankan pentingnya tarif 25% pada aluminium, tembaga, dan baja. Pidatonya bertepatan dengan data baru yang menunjukkan perlambatan aktivitas ekonomi, yang disebabkan oleh ketidakpastian yang berasal dari perang dagang global.
Situasi ini semakin rumit oleh kebijakan perdagangan Trump yang tidak menentu—suatu hari memberlakukan tarif, keesokan harinya mengisyaratkan penghapusannya, dan kemudian mengancam perang dagang baru segera setelahnya.
Kemarin, komentar Lutnick yang menyarankan potensi kompromi tarif dengan Kanada dan Meksiko, bersama dengan rencana Jerman untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan, sementara waktu mengangkat sentimen pasar. Namun, euforia itu berumur pendek. Hasil Treasury AS menurun pada hari Selasa, sementara dolar terus melemah terhadap semua mata uang G10.
Nanti hari ini, AS diharapkan mengumumkan rencana untuk potensi pengecualian tarif pada barang-barang Meksiko dan Kanada yang tercakup dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Pergeseran Jerman pada Pengeluaran Pertahanan Meningkatkan Selera Risiko
Jerman mengumumkan rencana untuk membuka ratusan miliar euro untuk investasi pertahanan dan infrastruktur, menandai pergeseran kebijakan dramatis yang meninggalkan komitmen lama mereka terhadap penghematan fiskal. Langkah ini meningkatkan permintaan untuk aset berisiko, mendorong pemulihan di pasar mata uang global.
Komoditas dan Cryptocurrency: Minyak Turun, Emas Stabil
Dalam komoditas, minyak memperpanjang penurunannya, sementara emas stabil mendekati rekor tertinggi. Sementara itu, Bitcoin berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian, berjuang untuk menemukan arah.

Pandangan Teknis untuk S&P 500
Tren penurunan tetap bertahan untuk S&P 500. Hari ini, pembeli harus melewati resistensi terdekat di $5833 untuk mempertahankan rebound. Penembusan di atas level ini dapat memicu kenaikan lebih lanjut menuju $5854. Level kunci lain yang perlu diperhatikan adalah $5877, karena menguasai zona ini akan memperkuat posisi bullish.
Jika selera risiko melemah dan penjual kembali menguasai, pembeli harus mempertahankan dukungan di $5813. Penembusan di bawah level ini dapat mendorong indeks turun ke $5791, membuka peluang penurunan lebih lanjut menuju $5766.