Pada hari Jumat, pasangan mata uang GBP/USD melanjutkan pergerakan naiknya. Data ekonomi AS yang dirilis tidak cukup kuat untuk mendukung dolar, yang berkontribusi pada kesulitan yang sedang dialaminya. Laporan Non-Farm Payrolls menunjukkan bahwa hanya 151.000 lapangan kerja baru yang tercipta di luar sektor pertanian, lebih rendah daripada prediksi 160.000. Selain itu, tingkat pengangguran tiba-tiba naik dari 4,0% menjadi 4,1%. Namun, ada kabar positif bahwa rata-rata upah meningkat sebesar 4%. Mengingat bahwa dolar telah mengalami penurunan sepanjang minggu, data ini kemungkinan akan memicu gelombang depresiasi lainnya.
Namun, penting untuk menyoroti beberapa poin kunci. Pertumbuhan pound Inggris tampaknya sebagian besar didorong oleh situasi terkait dolar AS daripada perkembangan spesifik di Inggris. Minggu lalu, hanya dua laporan indeks aktivitas bisnis yang diterbitkan di Inggris, yang secara teori tidak dapat menyebabkan pergerakan signifikan seperti itu. Meskipun mengecewakan, statistik AS juga tidak membenarkan sejauh mana penurunan dolar. Selain itu, pada Jumat malam, Jerome Powell meyakinkan pasar bahwa Federal Reserve tidak akan mempercepat laju penurunan suku bunga. Secara fundamental, situasi ekonomi tetap tidak berubah. Pasar tampaknya bereaksi terhadap ketakutan terkait Trump, potensi penurunan ekonomi AS, dan ketidakpastian umum.
Donald Trump telah memulai masa jabatan presiden keduanya dengan kecepatan penuh. Dia menuduh setengah dunia memperlakukan AS secara tidak adil, memberlakukan tarif terhadap Tiongkok, dan berulang kali menyatakan bahwa dia "akan memberlakukan tarif impor" terhadap Uni Eropa, Kanada, Meksiko, Jepang, dan Inggris. Selain itu, Trump ingin menarik AS dari PBB dan NATO. Semua orang memahami bahwa tarif Trump akan dibalas dengan tarif balasan. Dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi AS jika, misalnya, Kanada sudah mulai memboikot barang-barang Amerika? Orang-orang menolak produk Amerika atas prinsip, bukan karena tarif atau sanksi. Mereka tidak suka negara tetangga mendikte persyaratannya.
Dan ini belum termasuk ambisi Trump untuk mencaplok Kanada, membeli Terusan Panama, atau mengakuisisi Greenland. Semua ini terdengar lebih seperti novel distopia surreal daripada kenyataan. Secara alami, permintaan terhadap dolar AS menurun hanya karena Trump. Ia mungkin diuntungkan dari penurunan dolar, karena dia tampaknya telah menerima bahwa Powell tidak akan mengikuti keinginannya dan memangkas suku bunga seagresif yang dia inginkan. Namun, jika ini memang rencana besar Trump, pasar pada akhirnya akan mengetahuinya. Sementara itu, ekonomi AS mungkin menderita kerusakan yang tidak dapat diperbaiki akibat boikot luas terhadap barang-barang Amerika. Bahkan mobil listrik Tesla sekarang diboikot di banyak negara, karena orang-orang menolak membeli mobil Elon Musk karena dukungannya terhadap Trump.
Rata-rata volatilitas pasangan GBP/USD selama lima hari perdagangan terakhir sebesar 105 pip, yang dianggap "rata-rata" untuk pasangan ini. Pada hari Senin, 10 Maret, kami mengantisipasi pergerakan dalam rentang yang ditentukan oleh level 1,2815 dan 1,3025. Channel regresi jangka panjang telah bergerak mendatar, tetapi tren menurun keseluruhan masih terlihat pada timeframe harian. Indikator CCI belakangan ini tetap berada di luar area overbought dan oversold.
Level Support Terdekat:
S1 – 1,2817
S2 – 1,2695
S3 – 1,2573
Level Resistance Terdekat:
R1 – 1,2939
Rekomendasi Trading:
Pasangan mata uang GBP/USD mempertahankan tren menurun jangka menengah. Kami masih tidak mempertimbangkan posisi beli karena kami melihat pergerakan naik saat ini sebagai koreksi yang berubah menjadi rally panik yang tidak logis. Jika Anda melakukan trading sepenuhnya berdasarkan analisis teknikal, posisi beli dapat dipertimbangkan dengan target di 1,2939 dan 1,3025 jika harga tetap di atas moving average. Namun, order jual tetap jauh lebih relevan, dengan target di 1,2207 dan 1,2146, karena koreksi naik pada timeframe harian pada akhirnya akan berakhir. Pound Inggris tampak sangat overbought dan tidak masuk akal mahal, tetapi Trump terus mendorong dolar ke dalam kejatuhan bebas. Sulit untuk diprediksi berapa lama lagi penurunan dolar ini akan berlangsung.
Penjelasan Ilustrasi:
Channel Regresi Linear membantu menentukan tren saat ini. Jika kedua channel sejajar, ini menunjukkan tren yang kuat.
Garis Moving Average (pengaturan: 20,0, diperhalus) mendefinisikan tren jangka pendek dan memandu arah trading.
Level Murray bertindak sebagai level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level Volatilitas (garis merah) menunjukkan rentang harga yang mungkin ditempati pasangan ini selama 24 jam ke depan berdasarkan volatilitas saat ini.
Indikator CCI: Jika memasuki wilayah oversold (di bawah -250) atau wilayah overbought (di atas +250), artinya tren akan segera berbalik ke arah yang berlawanan.
