Penurunan pasangan USD/JPY terus berlanjut karena para investor tetap optimis terhadap potensi kenaikan suku bunga Bank of Japan, yang didorong oleh kenaikan inflasi di Jepang. Ekspektasi ini mempersempit kesenjangan imbal hasil obligasi antara Jepang dan negara-negara lain, menjadikan yen sebagai investasi yang lebih menarik.
Selain itu, sentimen risk off yang berlaku di pasar saham global mendukung status tradisional yen sebagai aset safe haven. Sementara itu, dolar AS tetap tertekan, diperdagangkan mendekati level terendah dalam beberapa bulan terakhir.
Ekspektasi perlambatan ekonomi AS, yang diperburuk oleh tarif perdagangan, telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan memangkas suku bunga beberapa kali tahun ini. Hal ini membebani dolar dan membatasi pemulihan intraday pada USD/JPY dari level 146,00, sementara para trader menunggu data inflasi AS yang penting.
Prospek Teknikal
- RSI (Relative Strength Index) pada grafik harian menunjukkan potensi pergerakan ke wilayah oversold, menandakan bahwa para penjual harus berhati-hati.
- Para trader mungkin menunggu konsolidasi jangka pendek atau sedikit pullback sebelum memasuki kembali posisi jual untuk memanfaatkan tren menurun.
Jika USD/JPY pulih di atas 147,30, penjual kemungkinan akan kembali memasuki pasar sebelum resistance psikologis utama di 148,00. Selain itu, resistance kuat di 148,65 akan menjadi level penting untuk diperhatikan, karena dapat membatasi kelanjutan pergerakan naik.
Di sisi lain, breakout ke bawah level terendah intraday 146,50 dapat mempercepat penurunan menuju support angka bulat di 146,00. Jika tekanan jual berlanjut, support menengah berikutnya di 145,25 dapat bertindak sebagai target sebelum penghalang psikologis di 145,00 mulai berperan.
