Semakin tinggi pendakian, semakin keras jatuhnya. S&P 500 merosot sebagai respons terhadap pengumuman Donald Trump atas tarif 25% pada mobil. Tidak akan ada pengecualian, meskipun negara-negara yang termasuk dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara akan menerima perlakuan istimewa untuk ekspor suku cadang mobil ke AS. Eropa dan Jepang mengancam akan melakukan pembalasan, dan ketakutan telah kembali ke pasar ekuitas.
Beberapa saham yang paling banyak dijual adalah nama-nama dari Magnificent Seven, yang sekarang menghadapi kuartal terburuk mereka dalam dua tahun. Persaingan dengan Tiongkok dalam kendaraan listrik dan kecerdasan buatan telah mengakhiri keunggulan Amerika — dan ini baru permulaan.
Dinamika Kuartalan Magnificent Seven

Walaupun Donald Trump telah menyebut mantan sekutunya sebagai pengambil keuntungan — menguras lapangan kerja dan kekayaan dari AS — pertumbuhan PDB negara tersebut telah lama didorong oleh globalisasi. Dengan merusaknya melalui kebijakan proteksionis, Gedung Putih berisiko mengalami perlambatan pertumbuhan PDB secepatnya pada Kuartal 1, dengan indikator utama dari Atlanta Fed menunjukkan pertumbuhan hanya 0,2%. Itu adalah kabar buruk bagi S&P 500.
AS mungkin tampak memegang kendali dalam perang dagang, memberi Trump ruang untuk mengancam dengan tarif impor. Namun, negara ini memiliki defisit transaksi berjalan yang besar, yang memerlukan aliran modal asing yang terus-menerus ke pasar Treasury. Apakah Tiongkok, Jepang, dan Eropa, yang sekarang menjadi target tarif impor ini, akan terus membiayainya? Rencana pembalasan UE termasuk mengurangi kepemilikan utang AS — balasan yang menyakitkan untuk konflik dagang ini. Bagaimana jika Beijing dan Tokyo mengikuti langkah tersebut?
Porsi besar ekuitas AS dalam portofolio global juga merupakan hasil dari kerja sama internasional. Modal sudah mulai mengalir keluar dari pasar AS, tetapi arus keluar ini masih jauh dari selesai. Masih harus dilihat seberapa besar biaya yang harus ditanggung Amerika Serikat akibat respons terkoordinasi dari ekonomi global.

Defisit anggaran AS yang menyempit juga bisa menjadi masalah bagi S&P 500. Pada pertengahan tahun, batas utang akan kembali menjadi sorotan, dan rencana Trump untuk memotong pajak sebesar $4,5 triliun, pengeluaran sebesar $2 triliun, dan tarif sebesar $2,5 triliun mungkin sulit untuk diterapkan. Bagaimanapun, Washington bergerak menuju konsolidasi fiskal, yang akan semakin memperlambat pertumbuhan PDB AS. Dalam kondisi inflasi tinggi, kemungkinan besar The Fed tidak akan datang untuk menyelamatkan.
Dari sudut pandang teknikal, S&P 500 mundur lebih awal daripada yang diharapkan pada grafik harian. Level 5.815 tidak tercapai, tetapi yang penting sekarang adalah mengidentifikasi batasan dari rentang konsolidasi jangka menengah — kemungkinan antara 5.500 dan 5.790. Mungkin masuk akal untuk menjual indeks saat terbentuk rally dan mencari peluang untuk membeli kembali di dekat batas bawah rentang trading.