Indeks saham acuan sedang mengalami penurunan:
* Dow -0,27%,
* S&P 500 -0,39%,
* Nasdaq -0,38%
Tesla mengalami kenaikan setelah Musk mengumumkan kesediaannya untuk kembali sebagai CEO. Home Depot membalikkan keuntungan setelah rilis laporan penjualan Q1.

Saham Eropa Mundur dari Level Tertinggi Dua Bulan
Saham Julius Baer anjlok. Para pelaku pasar mengalihkan fokus mereka ke pembicaraan perdagangan AS.
Penurunan dipicu oleh kekhawatiran utang Pada hari Selasa, pasar saham AS berbalik negatif, mengakhiri kemenangan beruntun enam hari S&P 500. Alasannya: kenaikan tajam dalam imbal hasil Treasury AS, yang memicu kembali kekhawatiran atas keberlanjutan utang pemerintah AS.
Trump mendorong reformasi pajak Mantan Presiden Donald Trump tiba di Kongres untuk meyakinkan Partai Republik agar mendukung reformasi pajak besar-besaran. Para analis yakin ini bisa menambah $3–5 triliun utang nasional yang sudah sangat besar, yang melebihi $36 triliun.
Sektor dan indeks saham: kenaikan dan penurunan
Di tengah penurunan yang lebih luas, 8 dari 11 sektor S&P 500 berakhir di zona merah. Tekanan terbesar dirasakan di sektor energi, komunikasi, dan barang konsumsi diskresioner. Sebaliknya, sektor utilitas, kesehatan, dan barang konsumsi pokok mencatatkan kenaikan.
Gambaran Indeks Saham Utama AS
Dow Jones: –114,83 poin (–0,27%) menjadi 42.677,24
S&P 500: –23,14 poin (–0,39%) menjadi 5.940,46
Nasdaq Composite: –72,75 poin (–0,38%) menjadi 19.142,71
Pasar menunggu sinyal dari The Fed
Para investor memantau dengan cermat komentar dari pejabat Federal Reserve, terutama Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem. Pernyataan terkait langkah kebijakan moneter di masa depan dapat membentuk arah pasar.
Peringkat kredit AS di bawah tekanan
Lembaga pemeringkat Moody's, Fitch, dan S&P Global Ratings menyuarakan kekhawatiran atas tingkat utang AS dan menurunkan peringkat kedaulatan negara tersebut. Ini menambah tekanan pada para investor.
Fokus pada The Fed: pemotongan suku bunga hanya masalah waktu?
Para trader memperkirakan dua kali penurunan suku bunga dari The Fed dalam 18 bulan ke depan. Menurut LSEG, yang pertama mungkin terjadi paling cepat September. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik tipis menjadi 4,481%.
Laporan Home Depot melebihi ekspektasi, tetapi pasar tidak terkesan
Saham Home Depot awalnya naik setelah melampaui prediksi penjualan ara analis untuk kuartal tersebut, tetapi antusiasme cepat memudar.
STOXX 600: mundur dari puncak
Indeks STOXX 600 pan-Eropa turun 0,2% pada Rabu pagi setelah mencapai level tertinggi dua bulan. Saham otomotif dan ritel berkinerja paling lemah.
Julius Baer: risiko kredit mengguncang kepercayaan investor
Bank Swiss Julius Baer menjadi sorotan setelah melaporkan kerugian CHF 130 juta terkait tinjauan portofolio kredit. Reaksi investor cepat: saham anjlok 5,6%. Kepala petugas risiko juga mengundurkan diri.
JD Sports: awal yang lemah dan prospek yang mengkhawatirkan
Perusahaan ritel Inggris JD Sports tertekan setelah melaporkan penurunan penjualan inti sebesar 2% pada Q1 dan memperingatkan bahwa kenaikan harga AS dapat berdampak signifikan pada aktivitas konsumen. Saham anjlok 8,4%, menempatkan perusahaan di posisi terbawah STOXX 600.
Kejutan inflasi Inggris mengejutkan analis
Data inflasi April di Inggris mengejutkan pasar, dirilis lebih tinggi daripada ekspektasi, terutama di segmen yang diawasi ketat oleh Bank of England. Ini mempersulit tugas bank sentral untuk memangkas suku bunga dan meragukan prospek "soft landing".
Risiko perdagangan: waktu hampir habis
Para investor semakin gelisah dengan kurangnya kemajuan dalam negosiasi perdagangan. Penundaan sementara tarif yang diumumkan oleh Donald Trump mendekati akhir, sementara RUU reformasi pajak besar AS meningkatkan kecemasan terhadap stabilitas fiskal.
Infineon dan Nvidia: aliansi untuk masa depan
AI Raksasa semikonduktor Jerman Infineon naik 1,7% setelah mengumumkan kemitraan dengan Nvidia. Perusahaan-perusahaan ini akan berkolaborasi dalam pengembangan chip hemat energi untuk pusat data, dengan fokus pada sistem bertenaga AI.
Marks & Spencer terkena serangan siber
Perusahaan ritel Inggris Marks & Spencer tertekan setelah laporan serangan siber skala besar. Perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka memperkirakan insiden ini akan mengurangi laba operasi sekitar £300 juta (sekitar $403 juta). Sahamnya turun 3,3% akibat berita tersebut.