Seperti yang kami prediksi, pasangan mata uang EUR/USD jatuh pada hari Senin. Namun, yang jatuh bukanlah pasangan mata uang tersebut, melainkan dolar AS. Ingat bahwa selama akhir pekan, diumumkan bahwa Donald Trump berniat menaikkan tarif impor baja dan aluminium "untuk lebih melindungi produsen logam Amerika." Bagaimana lagi para trader bisa bereaksi pada hari Senin selain dengan gelombang penjualan dolar AS?
Sayangnya, mereka yang berharap bahwa peristiwa April–Mei menandai awal dari pengurangan ketegangan perdagangan ternyata salah. Trump awalnya memberikan "tarif preferensial" kepada semua orang selama 90 hari untuk memberi waktu bagi negara-negara melakukan negosiasi perdagangan yang produktif. Namun, sudah dua bulan sejak kemurahan hati Trump tidak mengenal batas, dan belum ada satu pun kesepakatan perdagangan yang ditandatangani—kecuali dengan Inggris. Berapa lama negosiasi akan berlangsung tidak diketahui. Tahap negosiasi juga tidak jelas. Dengan demikian, dominasi dolar sangat singkat.
Minggu lalu, serangkaian laporan berita mendorong para trader untuk sekali lagi menjauh dari dolar AS. Seperti yang disebutkan, Trump mengumumkan bahwa mulai 4 Juni, tarif impor baja dan aluminium—yang berlaku untuk semua negara—akan dinaikkan menjadi 50%. Beberapa negara (seperti Kanada) telah mengumumkan bahwa mereka juga akan membalas dengan menaikkan tarif. Belum lama ini, kita juga menyaksikan "Sirkus Amerika," di mana satu pengadilan membatalkan semua tarif Trump, hanya untuk kemudian dibatalkan oleh pengadilan lain keesokan harinya.
Selain itu, Tiongkok dan AS terlibat dalam perang kata-kata baru, saling menuduh melanggar Perjanjian Jenewa. Akibatnya, dolar kembali terjun. Tidak secepat seperti pada Februari–Maret, tetapi tetap saja jatuh. Mari kita ingat bahwa selain kekacauan perdagangan, tidak ada alasan substansial untuk penurunan dolar. Federal Reserve mempertahankan suku bunganya setinggi mungkin dalam keadaan saat ini, sementara Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunganya untuk kedelapan kalinya minggu ini. Ekonomi AS, meskipun melambat, tetap relatif stabil dan kuat. Bagaimanapun, perlambatan ekonomi secara langsung disebabkan oleh tarif. Perlambatan ini tidak mungkin terjadi jika negara ini masih dipimpin oleh "Joe Biden yang tidak tahu apa-apa dan tua."
Tentu saja, semua ini adalah masalah Amerika. Orang Amerika memilih Trump sendiri dan sekarang akan membayar lebih untuk sebagian besar barang di rak toko. Namun setidaknya Trump berencana untuk menurunkan beberapa pajak—dan secara bersamaan memotong pendanaan untuk beberapa program sosial bagi kelompok berpenghasilan rendah. Uang tidak muncul begitu saja—kecuali Anda adalah The Fed. Jika Trump berjanji untuk memotong pajak sambil menghadapi defisit anggaran yang terus-menerus, itu berarti bahwa orang lain harus menyumbang lebih banyak dana ke anggaran. Seperti yang telah menjadi jelas bagi semua orang, "orang lain" itu bukanlah negara-negara yang dikenai sanksi; itu adalah orang Amerika biasa.
Volatilitas rata-rata pasangan mata uang EUR/USD selama lima hari trading terakhir hingga 3 Juni adalah 102 pips, diklasifikasikan sebagai "moderat." Kami memperkirakan pasangan ini akan bergerak antara level 1.1323 dan 1.1527 pada hari Selasa. Saluran regresi jangka panjang mengarah ke atas, masih menunjukkan tren naik. Indikator CCI turun ke wilayah oversold, dan terbentuk divergensi "bullish," menandakan kelanjutan tren.
Level Support Terdekat:
S1 – 1.1414
S2 – 1.1353
S3 – 1.1292
Level Resistensi Terdekat:
R1 – 1.1475
R2 – 1.1536
R3 – 1.1597
Rekomendasi trading:
Pasangan EUR/USD mencoba melanjutkan tren naiknya. Selama beberapa bulan terakhir, kami secara konsisten menyatakan bahwa kami hanya mengharapkan penurunan dari euro dalam jangka menengah karena dolar masih belum memiliki alasan fundamental untuk jatuh—kecuali kebijakan Trump, yang kemungkinan akan memiliki konsekuensi destruktif dan jangka panjang bagi ekonomi AS. Namun demikian, kami terus mengamati ketidakmauan pasar untuk membeli dolar, bahkan ketika ada alasan untuk melakukannya, dan pengabaian total terhadap faktor positif untuk dolar.
Jika harga berada di bawah moving average, posisi jual dengan target di 1.1292 dan 1.1230 relevan, tetapi pertumbuhan dolar yang signifikan tidak diharapkan. Posisi beli dapat dipertimbangkan di atas garis moving average, dengan target di 1.1475 dan 1.1527.
Penjelasan Ilustrasi:
Saluran Regresi Linear membantu menentukan tren saat ini. Jika kedua saluran sejajar, ini menunjukkan tren yang kuat.
Garis moving average (pengaturan: 20,0, smoothed) mendefinisikan tren jangka pendek dan memandu arah trading.
Level Murray bertindak sebagai level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level Volatilitas (garis merah) mewakili rentang harga yang mungkin untuk pasangan ini selama 24 jam ke depan berdasarkan pembacaan volatilitas saat ini.
Indikator CCI: Jika memasuki wilayah oversold (di bawah -250) atau overbought (di atas +250), ini menandakan pembalikan tren yang akan datang ke arah yang berlawanan.
