Pada penutupan sesi perdagangan reguler terakhir, indeks saham AS ditutup lebih rendah. S&P 500 turun sebesar 0,27%, sementara Nasdaq 100 turun 0,50%. Dow Jones Industrial Average ditutup datar pada 0,00%.
Hari ini, kontrak berjangka indeks saham menurun bersamaan dengan dolar setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif sepihak dalam dua minggu ke depan, sekali lagi meningkatkan ketegangan perdagangan. Aset safe haven seperti obligasi negara AS dan emas bergerak naik. Para ekonom memperingatkan bahwa berlanjutnya peningkatan ketegangan perdagangan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan berpotensi mendorong ekonomi dunia ke dalam resesi. Namun, para pendukung Trump berpendapat bahwa tarif tersebut diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan industri Amerika dari persaingan yang tidak adil, dengan keyakinan bahwa langkah-langkah ini akan menekan negara lain untuk membuat kesepakatan perdagangan yang lebih menguntungkan dengan AS.
Kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq 100 turun 0,4% setelah Trump menyatakan bahwa ia akan mengirim surat kepada mitra dagang yang menguraikan tarif tersebut. Kontrak berjangka saham Eropa turun 0,7% setelah Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyatakan bahwa Uni Eropa kemungkinan akan menjadi yang terakhir menyelesaikan kesepakatan dengan AS. Indeks dolar turun 0,4%, mencapai level terendah sejak Juli 2023, sementara yen dan franc Swiss memimpin kenaikan terhadap dolar AS. Saham Asia sebagian besar tidak berubah.
Emas naik 0,6% berkat permintaan safe haven, dengan peningkatan daya tariknya karena komentar tarif Trump. Minyak turun 0,6% setelah lonjakan sebelumnya pada hari Kamis di tengah meningkatnya ketegangan Timur Tengah.
Ancaman tarif terbaru ini datang hanya sehari setelah pejabat Tiongkok dan Amerika mengadakan pembicaraan konstruktif yang sementara meredakan ketegangan. Dengan juga terlibatnya AS dalam negosiasi dengan negara-negara seperti India dan Jepang untuk mengurangi tarif, beberapa investor menafsirkan komentar Trump sebagai upaya untuk menyuntikkan urgensi ke dalam pembicaraan tersebut. Masih belum jelas apakah Trump akan menepati janjinya. Presiden sering menetapkan penundaan tenggat waktu dua minggu atau tidak pernah melaksanakannya.
Dolar tetap tertekan oleh data inflasi AS yang lebih lemah daripada prediksi, mendorong para trader untuk sepenuhnya memperhitungkan dua penurunan suku bunga Federal Reserve masing-masing seperempat poin tahun ini. Namun, selera risiko tetap rapuh karena ketegangan geopolitik dan kekhawatiran perdagangan yang terus-menerus membebani sentimen.
Obligasi negara AS memperpanjang kenaikan setelah kombinasi data inflasi yang menguntungkan dan permintaan kuat pada lelang 10 tahun mendorong imbal hasil turun untuk hari keempat berturut-turut, penurunan terpanjang sejak akhir April. Perhatian di pasar obligasi sekarang beralih ke penjualan obligasi 30 tahun mendatang.
Sebelumnya, minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,7% menjadi $69 per barel, menunjukkan kenaikan harian terkuatnya sejak Oktober selama sesi sebelumnya. Ketegangan di Timur Tengah meningkat ketika Iran mengancam akan menyerang pangkalan AS di wilayah tersebut jika pembicaraan nuklir gagal dan menghadapi aksi militer.
Untuk gambaran teknikal S&P 500, hari ini, tujuan utama bagi pembeli adalah melampaui resistance terdekat di $6.013. Breakout di sini akan membuka jalan untuk kelanjutan pertumbuhan menuju $6.030. Mengamankan kontrol di atas $6.047 akan semakin memperkuat posisi bull.
Jika terbentuk penurunan yang didorong oleh melemahnya selera risiko, pembeli harus menegaskan diri mereka di dekat level $5.999. Penurunan di sini kemungkinan akan mendorong indeks ini turun ke $5.986, membuka jalan menuju $5.956.
