Pada hari ini, pasangan GBP/USD sedang berkonsolidasi di level 1.3430–1.3435, tetap sedikit di atas level terendah tiga minggu yang tercatat selama sesi perdagangan Asia di tengah ekspektasi data inflasi konsumen AS. Pada saat yang sama, faktor fundamental mendukung skenario bearish, menunjukkan bahwa pergerakan harga berikutnya kemungkinan besar adalah ke bawah.
Data ekonomi Inggris yang mengecewakan yang dirilis minggu lalu telah memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of England pada bulan Agustus. Ini sangat kontras dengan menurunnya kemungkinan pemotongan suku bunga segera oleh Federal Reserve, yang mendukung prospek negatif untuk pasangan GBP/USD. Namun, jeda dalam reli dolar AS memberikan sedikit dukungan bagi pasangan ini.
Dari sudut pandang teknis, penembusan di bawah Simple Moving Average (SMA) 100-periode pada grafik 4 jam, yang terjadi minggu lalu, adalah sinyal bearish utama. Namun, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) pada kerangka waktu yang sama sudah menunjukkan kondisi oversold, yang membenarkan kemungkinan konsolidasi intraday atau rebound kecil sebelum pasangan GBP/USD melanjutkan penurunan jangka pendeknya.
Meski demikian, setiap upaya pemulihan kemungkinan akan menghadapi resistensi di dekat level 1.3475, yang akan menjaga harga tetap di bawah batas psikologis 1.3500. Pergerakan berkelanjutan di atas level tersebut dapat memicu penutupan posisi short, mendorong GBP/USD menuju resistensi menengah di 1.3550, dan kemudian ke level bulat berikutnya di 1.3600 dan zona pasokan di 1.3620–1.3625.
Di sisi lain, para bear akan mengamati penembusan yang jelas di bawah dukungan psikologis kunci di 1.3400 sebelum membuka posisi short baru.
Dalam hal ini, pasangan GBP/USD dapat mempercepat penurunannya menuju dukungan signifikan berikutnya di sekitar 1.3355, diikuti dengan pergerakan menuju level bulat 1.3300. Kerugian lebih lanjut dapat mengarah pada pengujian Simple Moving Average (SMA) 100-hari, yang saat ini terletak di dekat level 1.3265.
