Yen Jepang bertahan di dekat batas atas rentang minggu lalu, mendekati level kunci 148,00. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya oleh Bank of Japan. Pada akhir pertemuan bulan Juli, bank sentral membuka kemungkinan untuk kelanjutan normalisasi kebijakan, tetapi kekhawatiran terhadap dampak negatif potensial dari tarif AS terhadap ekonomi domestik telah meredam ekspektasi untuk kenaikan dalam waktu dekat.
Indeks utama Asia dan kontrak berjangka saham AS naik, mengurangi daya tarik yen sebagai aset safe-haven. Pada saat yang sama, tetap ada ketegangan pasar menjelang batas waktu Selasa untuk pengenalan tarif AS terhadap Tiongkok.
Sementara itu, ketegangan menjelang perbincangan bilateral antara AS dan Rusia memberikan dukungan bagi yen. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan untuk bertemu di Alaska pada hari Jumat guna membahas situasi di Ukraina. Ini dapat lebih menahan optimisme pasar dan mencegah posisi agresif. Dolar AS menghadapi tantangan pertumbuhan seiring meningkatnya ekspektasi terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve. Ekspektasi ini diperkuat oleh komentar dari Gubernur Fed Michelle Bowman, yang menunjukkan kemungkinan tiga penurunan suku bunga tahun ini, menekankan pentingnya pelonggaran pasar tenaga kerja dalam pengambilan keputusan. Para trader memperkirakan probabilita sekitar 90% atas penurunan suku bunga pada bulan September.
Tidak ada rilis ekonomi utama AS yang dijadwalkan pada hari Senin, sehingga pasar sensitif terhadap komentar anggota FOMC. Perhatian akan tertuju pada data inflasi konsumen hari Selasa. Selain itu, PDB Q2 Jepang dan Indeks Harga Produsen AS, yang keduanya akan dirilis pada hari Kamis, dapat memengaruhi pasangan USD/JPY. Secara keseluruhan, latar belakang fundamental saat ini tetap beragam, jadi disarankan untuk berhati-hati saat menentukan arah pasar jangka pendek.
Dari perspektif teknikal, osilator pada grafik harian secara bertahap mendapatkan momentum positif. Jika pasangan ini berhasil menembus ke atas resistance pada level 148,00, ini dapat menjadi pemicu kunci bagi pembeli, yang berpotensi mendorong harga naik menuju 148,50. Momentum kemudian dapat meluas menuju level kunci berikutnya di 149,00.
Di sisi lain, 147,30 sekarang berperan sebagai support terdekat menjelang level 147,00. Breakout tegas ke bawah level bulat ini dan exponential moving average (EMA) periode 100 akan membuka jalan bagi penurunan yang lebih curam, mendorong USD/JPY di bawah 146,00, tempat simple moving average (SMA) periode 200 yang kritis terletak pada grafik 4 jam. Akhirnya, harga dapat terus menurun menuju level psikologis 145,00.