Euro, pound, dan aset berisiko lainnya mengalami sedikit pemulihan terhadap dolar AS kemarin, tetapi tekanan sudah kembali selama perdagangan pagi ini, yang menyebabkan aksi jual yang cukup aktif.
Kenaikan Indeks Kepercayaan Konsumen AS meniumbulkan permintaan baru terhadap dolar AS, yang membatasi potensi kenaikan aset berisiko pada paruh kedua hari kemarin. Pemulihan sentimen konsumen ini memengaruhi sikap para trader karena mereka kembali fokus pada ketahanan ekonomi Amerika.
Hari ini, satu-satunya data penting yang diantisipasi adalah indeks Iklim Konsumen Terkemuka GfK Jerman. Jika angkanya lemah, penurunan euro mungkin berlanjut dengan kekuatan baru. Para trader akan mengamati indikator ini dengan cermat karena memberikan informasi mengenai sentimen konsumen Jerman dan kesediaan mereka untuk berbelanja di masa depan. Penurunan kepercayaan konsumen dapat menandakan perlambatan pertumbuhan ekonomi Jerman, yang pada akhirnya akan memberikan tekanan pada euro. Mengingat tantangan ekonomi global saat ini, termasuk inflasi dan ketidakstabilan geopolitik, data dari Jerman sangat signifikan. Sebagai ekonomi terbesar di Eropa, Jerman berada dalam posisi sulit karena tarif perdagangan, sehingga setiap sinyal negatif kemungkinan akan diartikan sebagai tekanan terhadap euro.
Data penjualan ritel dari Confederation of British Industry juga akan dirilis pada paruh pertama hari ini. Dengan inflasi yang masih tinggi dan kepercayaan konsumen yang secara keseluruhan menurun, pasar mengantisipasi hasil yang lebih negatif daripada positif. Ini dapat memberikan tekanan tambahan pada mata uang Inggris, yang sudah tertekan akibat ketidakpastian prospek ekonomi Inggris. Data penjualan ritel menjadi indikator penting karena mencerminkan sentimen perusahaan ritel dan harapan mereka terkait permintaan konsumen.
Oleh karena itu, meskipun ternyata tidak seburuk yang diharapkan, angka-angka di atas tidak mungkin memberikan dukungan besar untuk euro atau pound.
Jika data sesuai dengan harapan para ekonom, lebih baik mengandalkan strategi Mean Reversion. Jika data jauh di atas atau di bawah harapan, pendekatan terbaik adalah menggunakan strategi Momentum.
Strategi Momentum (Breakout):
EUR/USD
Beli saat breakout ke atas 1,1630 dapat menyebabkan kenaikan euro menuju 1,1660 dan 1,1690.
Jual saat breakout ke bawah 1,1605 dapat menyebabkan penurunan euro menuju 1,1560 dan 1,1530.
GBP/USD
Beli saat breakout ke atas 1,3470 dapat menyebabkan kenaikan menuju 1,3490 dan 1,3520.
Jual saat breakout ke bawah 1,3445 dapat menyebabkan penurunan menuju 1,3420 dan 1,3390.
USD/JPY
Beli saat breakout ke atas 148,00 dapat menyebabkan penguatan dolar menuju 148,30 dan 148,60.
Jual saat breakout ke bawah 147,75 dapat menyebabkan penjualan dolar menuju 147,50 dan 146,99.
Strategi Mean Reversion (Pullbacks):

EUR/USD
Jual setelah breakout yang gagal ke atas 1,1651, ketika harga kembali di bawah level tersebut;
Beli setelah breakout yang gagal ke bawah 1,1605, ketika harga kembali di atasnya.

GBP/USD
Jual setelah breakout yang gagal ke atas 1,3486, ketika harga kembali di bawah level tersebut;
Beli setelah breakout yang gagal ke bawah 1,3435, ketika harga kembali di atasnya.

AUD/USD
Jual setelah breakout yang gagal ke atas 0,6507, ketika harga kembali di bawah level tersebut;
Beli setelah breakout yang gagal ke bawah 0,6480, ketika harga kembali di atasnya.

USD/CAD
Jual setelah breakout yang gagal ke atas 1,3849, ketika harga kembali di bawah level tersebut;
Beli setelah breakout yang gagal ke bawah 1,3822, ketika harga kembali di atasnya.