Beli rumor, jual fakta. S&P 500 mencapai rekor tertinggi baru karena ekspektasi pendapatan dari pemimpin pasar, raksasa teknologi NVIDIA. Banyak metrik, termasuk pendapatan yang diharapkan dan volume penjualan, melampaui perkiraan Wall Street. Namun, pertumbuhan pusat data berada di bawah ekspektasi, dan perusahaan melaporkan tidak ada pengiriman ke Tiongkok. Hal ini mengecewakan para investor dan kemungkinan akan menyebabkan indeks pasar yang lebih luas dibuka dengan celah turun pada hari trading terakhir musim panas.
Teknologi kecerdasan buatan telah menjadi pendorong utama lonjakan S&P 500 dari tahun 2022 hingga 2025. NVIDIA adalah pemimpin yang tak terbantahkan dan bendera dari seluruh pasar. Lonjakan dalam sahamnya telah jauh melampaui indeks saham AS dan non-AS. Untuk pertama kalinya dalam sejarah AS, perusahaan ini mencapai kapitalisasi pasar sebesar $4 triliun. Nilai pasar saat ini sekitar $650 miliar, lebih besar dari Microsoft, yang menempati posisi kedua. Pangsa NVIDIA dalam indeks pasar yang lebih luas kini melebihi 8%.
NVIDIA dan Dinamika Indeks Saham Global
Teknologi AI adalah yang mendorong NVIDIA menjadi bintang di pasar saham. Pendapatan dan keuntungan telah tumbuh secara eksponensial. Masalahnya adalah, ini tidak bisa berlangsung selamanya. Agar raksasa teknologi ini dapat mempertahankan pertumbuhan seperti itu, mereka perlu mulai menjual produknya di planet lain.
Cepat atau lambat, semuanya akan kembali normal. Bitcoin berkembang dari aset spekulatif menjadi aset tradisional dan tidak mungkin membanggakan pertumbuhan tahunan 100%+ di masa depan. Konsumen mulai terbiasa dengan teknologi kecerdasan buatan. Tiongkok menutup pasarnya atas arahan pemerintah AS. Segalanya berubah. Begitu juga dengan tingkat pertumbuhan NVIDIA untuk metrik kinerja utama.
Dinamika EPS dan Pendapatan NVIDIA dan S&P 500
Teknologi AI akan terus mendukung S&P 500, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Faktor ini sudah sebagian besar tercermin dalam indeks pasar yang luas, meningkatkan risiko penurunan. Namun, latar belakang keseluruhan tetap mendukung pasar saham AS: ekonomi Amerika berada pada pijakan yang kuat, pendapatan Q2 kuat, dan Federal Reserve siap untuk melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter. Probabilitas pemotongan suku bunga federal pada bulan September diperkirakan sebesar 87%.
Dalam kondisi seperti ini, setelah strategi "buy the rumor, sell the fact" terjadi dan S&P 500 mengalami penurunan, para investor akan bersiap-siap dan melakukan apa yang mereka lakukan terbaik—membeli saat harga turun. Ini menunjukkan bahwa koreksi apa pun kemungkinan akan terbatas.
Secara teknis, pada grafik harian S&P 500, penurunan di bawah nilai wajar di 6450 akan meningkatkan risiko penurunan lebih lanjut. Masuk akal untuk mengunci keuntungan dari posisi panjang sebelumnya dan mengombinasikan penjualan jangka pendek dengan pembelian jangka panjang.
