Pada pasangan EUR/USD, trading berlangsung di dekat level bulat 1.1700, atau sekitar level tertinggi kemarin. Setelah rilis data penjualan ritel Jerman yang lemah, momentum pasangan ini terhenti. Kemudian hari ini, data awal indeks harga konsumen (CPI) Jerman akan dipublikasikan.
Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) melaporkan pada hari Jumat bahwa penjualan ritel naik 1,9% secara tahunan pada bulan Juli setelah peningkatan tajam sebesar 4,9% pada bulan Juni. Perkiraan sebelumnya menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,6%. Secara bulanan, penjualan ritel pada bulan Juli turun 1,5% dibandingkan dengan peningkatan 1% pada bulan Juni dan ekspektasi penurunan sebesar 0,4%.
Selain itu, EUR/USD berada di bawah tekanan dari sedikit penguatan dolar AS setelah angka PDB Q2 yang lebih kuat. Ekonomi AS tumbuh sebesar 3,3% secara tahunan, melampaui perkiraan 3,1% dan sebelumnya 3,0%.
Namun demikian, dolar tidak dapat memperoleh momentum kuat di tengah ekspektasi pemotongan suku bunga pada bulan September. Menurut Reuters, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Kamis bahwa dia akan mendukung pemotongan suku bunga pada pertemuan bulan September, bersama dengan pemotongan tambahan selama tiga hingga enam bulan ke depan untuk menghindari penurunan tajam di pasar tenaga kerja. Selain itu, Wakil Presiden AS J.D. Vance menyatakan dalam sebuah wawancara dengan USA Today bahwa dia bermaksud untuk membatasi otonomi Federal Reserve.
Untuk peluang trading yang lebih baik dan wawasan yang lebih jelas tentang arah masa depan dolar, perhatian hari ini harus difokuskan pada rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS untuk bulan Juli, yang akan dirilis selama sesi Amerika Utara. Indikator ini adalah pengukur inflasi kunci menjelang pertemuan Federal Reserve bulan September. Perkiraan menunjukkan kenaikan 2,6% secara tahunan pada PCE utama dan peningkatan 2,9% pada PCE inti. Data yang kuat dapat melunakkan ekspektasi dovish saat ini terkait prospek kebijakan moneter Fed.
Dari perspektif teknis, EUR/USD masih bertahan pada dukungan di EMA 9-hari, mempertahankan momentum bullish meskipun Indeks Kekuatan Relatif (RSI) 14-hari melayang ke wilayah netral.
Jika penurunan yang sedang berlangsung semakin cepat dan pasangan ini jatuh di bawah EMA 9-hari menuju dukungan di 1.1630, kemudian ke level bulat 1.1600, dan lebih jauh di bawah level terendah 27 Agustus, para bull akan mulai kehilangan kendali. Penurunan di bawah SMA 100-hari akan menandakan hilangnya kekuatan bullish secara tegas.
Di sisi lain, pembeli perlu menembus resistensi di level bulat 1.1700 untuk menguji level tertinggi tiga minggu di dekat 1.1750. Hambatan berikutnya terletak di sekitar 1.1770, diikuti oleh level tertinggi 24 Juli di 1.1780–1.1789, yang akan menjadi garis pertahanan terakhir bagi penjual. Mencapai level bulat 1.1800 akan menandai hilangnya momentum bearish secara lengkap.
