Pada hari Rabu, seperti yang kami antisipasi, pasangan mata uang EUR/USD menghentikan penurunannya. Ingat bahwa pada hari sebelumnya, kurs euro dan pound sangat anjlok, menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pelaku pasar. Kami mengatakan pasti ada alasannya karena tidak ada yang kepanikan menjual mata uang atau aset tanpa alasan. Pada hari Rabu, jelas bahwa obligasi adalah penyebabnya.
Singkatnya, obligasi dari banyak ekonomi besar telah mencapai imbal hasil tertinggi mereka dalam waktu yang cukup lama. Misalnya, imbal hasil obligasi negara Inggris mencapai yang tertinggi sejak 1998. Imbal hasil obligasi AS naik menjadi 5%. Imbal hasil obligasi Eropa juga meningkat.
Tidak setiap trader mungkin memahami dengan jelas apa arti kenaikan imbal hasil obligasi. Obligasi adalah sekuritas yang memberikan imbal hasil tertentu kepada pemegangnya. Siapa yang memberikan imbal hasil itu? Pemerintah. Pemerintah pada dasarnya meminjam dari siapa saja yang bersedia membeli obligasi. Jika permintaan terhadap obligasi rendah, imbal hasil harus naik.
Mengapa imbal hasil tidak bisa tetap, seperti halnya dengan banyak saham? Penerbitan obligasi adalah alat pendanaan anggaran yang berkelanjutan bagi banyak negara, terutama yang memiliki ekonomi maju. Jika pendapatan dari penjualan obligasi mengering, anggaran negara akan kehilangan jumlah besar dalam periode tertentu. Selain itu, tidak ada yang dipaksa untuk membeli obligasi. Jika satu negara menawarkan syarat obligasi yang lebih buruk daripada negara lain, di mana investor akan menempatkan uang mereka?
Jadi, imbal hasil obligasi ditentukan tidak hanya oleh permintaan, tetapi juga oleh syarat yang ditawarkan oleh negara lain. Akibatnya, banyak ekonomi besar secara harfiah bersaing untuk dana pinjaman, terus menumpuk utang besar.
Amerika menunjukkan kepada dunia bagaimana hidup dengan uang pinjaman, dan dunia menyukainya. Sekarang, utang negara yang setara dengan 100% dari PDB dianggap sebagai hal rutin dan normal. Seiring dengan meningkatnya utang nasional dan inflasi, para investor menuntut premi risiko yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin tinggi utang nasional dan inflasi, semakin tinggi imbal hasil obligasi yang diperlukan untuk menarik pembeli. Siapa yang akan membeli obligasi dengan imbal hasil 5% jika inflasi 10%?
Bagi pemerintah, meningkatnya imbal hasil obligasi berarti biaya pinjaman yang lebih tinggi. Para investor takut krisis dan gagal bayar, jadi mereka menginginkan dividen yang lebih tinggi. Namun, perhatikan: masalah kenaikan imbal hasil bukan hanya masalah Eropa. AS juga menghadapinya. Itu sebabnya kami tidak percaya pada kelanjutan penguatan dolar AS. Kondisi utang AS tidak lebih baik daripada Eropa, dan Donald Trump mungkin meningkatkan utang dengan beberapa triliun dolar. Jadi masalahnya bukan pada obligasi dan imbal hasilnya. Masalahnya adalah banyak negara yang lupa bagaimana hidup sesuai kemampuan mereka.
Rata-rata volatilitas EUR/USD selama lima hari perdagangan terakhir, per 4 September, sebesar 71 pip, yang dikategorikan "sedang". Kami memperkirakan pasangan ini akan bergerak antara 1,1600 dan 1,1742 pada hari Kamis. Batas atas channel regresi linier mengarah ke atas, menunjukkan berlanjutnya tren naik. Indikator CCI telah tiga kali memasuki wilayah oversold, memperingatkan kemungkinan berlanjutnya tren naik. Divergensi bullish baru telah terbentuk, menandakan potensi berlanjutnya pertumbuhan.
Level Support Terdekat:
S1 – 1,1597
S2 – 1,1536
S3 – 1,1475
Level Resistance Terdekat:
R1 – 1,1658
R2 – 1,1719
R3 – 1.1780
Rekomendasi Trading:
Pasangan EUR/USD mungkin memperbarui tren naiknya. Kelemahan dolar AS masih didorong terutama oleh kebijakan Donald Trump, dan dia tidak menunjukkan tanda-tanda "berpuas diri". Dolar telah naik sejauh yang bisa, tetapi tampaknya, sekarang saatnya untuk penurunan berkepanjangan yang baru. Jika harga berada di bawah moving average, posisi jual kecil dengan target di 1,1600 dan 1,1597 dapat dipertimbangkan. Di atas moving average, posisi beli tetap relevan dengan target di 1,1761 dan 1,1780 seiring berlanjutnya tren. Saat ini, pasar masih datar, dalam kisaran level Murray di sekitar 1,1597 dan 1,1719.
Penjelasan Elemen Grafik:
- Channel regresi linier membantu menentukan tren saat ini. Jika kedua channel mengarah ke arah yang sama, tren tersebut kuat.
- Garis moving average (pengaturan 20,0, diperhalus) menunjukkan tren jangka pendek dan arah trading.
- Level Murray berfungsi sebagai level target untuk pergerakan dan koreksi.
- Level volatilitas (garis merah) adalah channel harga yang mungkin terbentuk untuk hari berikutnya, berdasarkan volatilitas saat ini.
- Indikator CCI: penurunan di bawah -250 (oversold) atau kenaikan di atas +250 (overbought) berarti bahwa tren mungkin akan segera berbalik.
