Pada minggu lalu, pasangan mata uang GBP/USD mengalami sedikit kenaikan, tetapi secara keseluruhan volatilitas tetap rendah. Pasar masih dalam mode wait and see. Dolar AS tidak memiliki alasan nyata untuk tumbuh, kecuali untuk koreksi sesekali. Pound Inggris juga tidak memiliki alasan untuk naik, tetapi memiliki kartu truf, dolar yang melemah. Masalah Inggris dimulai sejak 2016, ketika Brexit dimulai. Jika melihat kondisi ekonomi Inggris saat ini, masalah dengan obligasi dan anggaran, penurunan standar hidup, dan sebagainya, wajar untuk bertanya: mengapa pound bahkan naik? Pound naik karena dolar jatuh, dan tidak ada hal lain untuk memperkuatnya. Pilihannya terbatas.
Minggu ini, pound mungkin melanjutkan kenaikan yang tidak pantas. Di Inggris, data pengangguran akan dirilis (saat ini 4,7%, lebih tinggi daripada di AS, di mana The Fed membunyikan alarm terkait hal ini), indeks harga konsumen (saat ini 3,8%, prediksi 3,9%, lebih tinggi daripada di AS, di mana The Fed juga khawatir), dan juga akan ada pertemuan Bank of England (BoE), setelah itu pelonggaran kebijakan moneter berikutnya kemungkinan masih jauh. Kecuali pasar tenaga kerja, seperti di AS, terus melemah. Karena BoE tidak mungkin menurunkan suku bunga bahkan sekali tahun ini, dan The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga setidaknya dua kali, kita harus mengantisipasi pasangan ini hanya bergerak naik.
Namun, poin utamanya bukan tindakan The Fed dan BoE hingga akhir tahun. Poin utamanya adalah ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed dan BoE untuk satu atau dua tahun ke depan. Saat ini, jelas bagi semua orang bahwa suku bunga AS hanya akan turun. Jika The Fed tetap independen dari Trump, prosesnya akan bertahap. Jika tidak, bisa jadi cepat. Dengan demikian, The Fed akan menurunkan suku bunga, sementara Bank of England mempertahankan suku bunga mereka. Haruskah kita mengharapkan dolar menguat? Sebagai bonus di akhir minggu, penjualan ritel bulan Agustus menunjukkan penurunan dalam tujuh dari dua belas bulan terakhir.
Di AS, selain pertemuan The Fed yang berpotensi mengejutkan, akan ada laporan penjualan ritel, produksi industri, sektor konstruksi, dan real estate. Semua ini adalah rilis yang menarik, tetapi hanya dapat memicu pergerakan pasar lokal. Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, saat ini ada faktor global yang mencegah kita mengandalkan pertumbuhan dolar AS. Dan itu belum termasuk perang dagang, pertarungan yang mungkin mengalahkan Trump di Mahkamah Agung paling cepat pada bulan November, tetapi dia tidak mungkin menyerah tanpa perlawanan.
Oleh karena itu, apapun hasil dari pertemuan The Fed dan BoE atau rilis data minggu ini, kami hanya terus memperkirakan berlanjutnya pertumbuhan pada pasangan ini. Koreksi teknikal mungkin terbentuk, tetapi untuk itu, hanya analisis teknikal yang harus digunakan. Saat ini, pound sedang mencoba menembus beberapa level tertinggi lokal belakangan ini yang berkumpul di sekitar level yang sama, dan di luar itu terdapat level tertinggi yang belum terlihat dalam tiga tahun terakhir.
Rata-rata volatilitas GBP/USD selama lima hari perdagangan terakhir sebesar 70 pip. Untuk pasangan pound/dolar, ini dianggap rata-rata. Pada hari Senin, 14 September, kami memperkirakan pasangan ini akan tetap berada dalam rentang yang ditentukan oleh level 1,3485 dan 1,3625. Batas atas channel regresi linier miring ke atas, menunjukkan tren naik yang jelas. Indikator CCI kembali memasuki area oversold, kembali memperingatkan tren naik yang baru.
Level Support Terdekat:
S1 – 1,3550
S2 – 1,3489
S3 – 1,3428
Level Resistance Terdekat:
R1 – 1,3611
R2 – 1,3672
R3 – 1,3733
Rekomendasi Trading:
Pasangan mata uang GBP/USD sekali lagi bertujuan untuk melanjutkan tren naiknya. Dalam jangka menengah, kebijakan Donald Trump kemungkinan akan terus menekan dolar, jadi kami tidak memperkirakan greenback tumbuh. Oleh karena itu, posisi long yang menargetkan 1,3611 dan 1,3672 tetap sangat relevan selama harga tetap di atas moving average. Jika harga turun di bawah moving average, posisi short kecil dapat dipertimbangkan murni berdasarkan alasan teknikal. Dari waktu ke waktu, mata uang AS menunjukkan pergerakan korektif, tetapi untuk pembalikan tren dan penguatan, diperlukan tanda-tanda nyata dari akhir perang dagang global atau faktor positif besar lainnya.
Penjelasan Elemen Grafik:
- Channel regresi linier membantu menentukan tren saat ini. Jika kedua channel menuju ke arah yang sama, tren tersebut kuat.
- Garis moving average (pengaturan 20,0, diperhalus) menunjukkan tren jangka pendek dan arah trading.
- Level Murray berfungsi sebagai level target untuk pergerakan dan koreksi.
- Level volatilitas (garis merah) menunjukkan channel harga yang mungkin terbentuk untuk hari berikutnya, berdasarkan volatilitas saat ini.
- Indikator CCI: penurunan di bawah -250 (oversold) atau kenaikan di atas +250 (overbought) berarti bahwa tren mungkin akan segera berbalik.
