Dolar AS terus menghadapi tantangan, tetapi data ekonomi yang lemah dari zona euro dan Inggris juga membatasi potensi kenaikan aset berisiko.
Kemarin, penurunan drastis Indeks Kepercayaan Konsumen AS untuk bulan September mengakibatkan melemahnya dolar dan meningkatkan nilai euro. Angka ini jauh dari harapan analis yang lebih optimis. Penurunan yang tidak terduga ini menimbulkan kekhawatiran baru mengenai masa depan ekonomi Amerika Serikat dan, sebagai hasilnya, menekan dolar AS. Sebaliknya, euro tetap menunjukkan kekuatan dan menguat terhadap dolar.
Hari ini diprediksi akan menjadi hari yang padat dengan banyaknya kejadian makroekonomi yang dapat berdampak besar pada pasar keuangan. Yang menjadi sorotan adalah rilis data PMI manufaktur zona euro, Indeks Harga Konsumen (CPI), dan inflasi inti. Hasil yang buruk pada indikator-indikator ini dapat meningkatkan kekhawatiran tentang keadaan dan prospek ekonomi zona euro saat ini. Secara khusus, para investor akan memperhatikan tidak hanya tingkat inflasi keseluruhan, tetapi juga komponen inti yang tidak termasuk elemen-elemen yang tidak stabil seperti harga energi dan makanan. Penurunan harga inti bisa membantu Bank Sentral Eropa dalam mengambil keputusan suku bunga untuk sisa tahun ini.
Peristiwa penting lainnya adalah pidato Presiden Bundesbank, Joachim Nagel. Pernyataannya mengenai kondisi ekonomi saat ini, proyeksi inflasi, dan kebijakan moneter ECB di masa mendatang dapat berpengaruh besar terhadap nilai euro dan sentimen pasar.
Untuk poundsterling Inggris, perhatian akan tertuju pada rilis PMI manufaktur Inggris. Para ekonom akan memantau dengan cermat indikator utama kinerja ekonomi ini. Dalam beberapa bulan terakhir, sektor manufaktur menunjukkan variasi hasil, dan rilis hari ini dapat memberikan kejelasan lebih mengenai proyeksinya. Laporan yang kuat akan menguntungkan GBP dan menunjukkan ketahanan ekonomi, sementara data yang buruk dapat memperburuk kekhawatiran akan resesi.
Jika data memenuhi ekspektasi ekonom, strategi Mean Reversion lebih tepat. Namun, jika data menyimpang secara signifikan dari perkiraan, mungkin lebih baik menggunakan strategi Momentum (breakout).
Strategi Momentum (Breakout):
EUR/USD
- Beli pada breakout di atas 1.1770, targetkan 1.1800 dan 1.1820
- Jual pada breakout di bawah 1.1740, targetkan 1.1711 dan 1.1680
GBP/USD
- Beli pada breakout di atas 1.3475, targetkan 1.3495 dan 1.3532
- Jual pada breakout di bawah 1.3445, targetkan 1.3405 dan 1.3370
USD/JPY
- Beli pada breakout di atas 147.60, targetkan 148.00 dan 148.30
- Jual pada breakout di bawah 147.35, targetkan 147.00 dan 146.70
Strategi Mean Reversion (Pullbacks):

EUR/USD
- Jual setelah gagal menembus di atas 1.1774, mencari penurunan kembali di bawah level tersebut
- Beli setelah gagal menembus di bawah 1.1737, pada kenaikan kembali di atas level tersebut

GBP/USD
- Jual setelah penembusan gagal di atas 1.3476, saat kembali di bawah level tersebut
- Beli setelah penembusan gagal di bawah 1.3435, saat kembali di atas level tersebut

AUD/USD
- Jual setelah penembusan gagal di atas 0.6628, saat kembali di bawah level tersebut
- Beli setelah penembusan gagal di bawah 0.6583, saat kembali di atas level tersebut

USD/CAD
- Jual setelah breakout gagal di atas 1.3939, saat kembali di bawah level tersebut
- Beli setelah breakout gagal di bawah 1.3904, saat kembali di atas level tersebut