Hari ini, pasangan EUR/JPY mendapatkan perhatian dari penjual baru setelah naik di sesi Asia mendekati level bulat 174.00, dan sekarang menembus 173.00, memperpanjang penurunan dari level psikologis 175.00 — posisi tertinggi sejak Juli 2024, yang diuji ulang minggu lalu. Yen Jepang mempertahankan momentumnya di bawah pengaruh ekspektasi agresif terkait kebijakan moneter Bank of Japan yang tetap menjadi pendorong utama untuk EUR/JPY. Pada konferensi BoJ bulan September hari Selasa, anggota dewan membahas kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang, mengonfirmasi ekspektasi kenaikan 25 basis poin pada bulan Oktober.
Selain itu, yen mendapatkan dukungan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan penutupan pemerintah AS, memperkuat statusnya sebagai aset safe-haven. Pada saat yang sama, euro mendapatkan dukungan dari pelemahan dolar AS, yang bertindak sebagai faktor yang menguntungkan bagi pasangan EUR/JPY. Para pedagang tetap berhati-hati, menghindari posisi aktif menjelang data CPI zona euro.
Indikator ekonomi kunci ini dapat memperjelas langkah selanjutnya dari Bank Sentral Eropa yang memainkan peran penting dalam membimbing euro dan memengaruhi dinamika EUR/JPY. Namun, sikap hawkish Bank of Japan sangat kontras dengan pendekatan bank sentral utama lainnya, termasuk ECB, yang terus mendorong investasi ke aset dengan imbal hasil lebih rendah dan mendukung penurunan EUR/JPY.
Dari perspektif teknis, Indeks Kekuatan Relatif telah bergerak ke wilayah negatif, mengonfirmasi pandangan bearish. Harga juga telah jatuh di bawah level bulat 173.00, menemukan dukungan di SMA 50-hari. Oleh karena itu, setiap rebound kemungkinan akan dilihat sebagai peluang untuk penjualan baru.