Analisis Trading dan Kiat-kiat Trading USD/JPY
Uji harga di level 150,26 terjadi ketika indikator MACD baru saja mulai bergerak turun dari garis nol, sehingga mengonfirmasi titik entri yang valid untuk melakukan penjualan dolar. Sinyal ini menyebabkan pasangan tersebut turun lebih dari 40 poin.
Penurunan moderat dolar terjadi kemarin sore setelah putaran pembicaraan anggaran antara Partai Republik dan Demokrat kembali gagal, yang berujung pada perpanjangan penghentian sementara pemerintahan (government shutdown). Seperti yang sudah diketahui, shutdown menurunkan kepercayaan terhadap ekonomi AS. Lebih jauh lagi, shutdown berpengaruh langsung pada aliran data ekonomi. Ketika badan-badan pemerintah berhenti beroperasi, hal ini menyebabkan penundaan laporan mengenai indikator-indikator ekonomi utama, meningkatkan ketidakpastian, serta menciptakan kesulitan bagi analis dan pelaku bisnis. Kurangnya data ekonomi terkini mendistorsi gambaran kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Meski demikian, yen Jepang tidak mencatatkan kenaikan signifikan. Berita mengenai penunjukan Perdana Menteri baru di Jepang, yang diumumkan kemarin, masih terus menekan mata uang Jepang. Pemimpin baru tersebut telah menegaskan niat untuk mempertahankan sikap lunak terkait reformasi yang akan datang dan siap memperkenalkan kembali langkah-langkah stimulus ekonomi. Hal ini bertentangan dengan keinginan Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga.
Hari ini, saya terutama akan mengandalkan Skenario Beli #1 dan #2.
Skenario Beli
Skenario #1: Saya berencana membeli USD/JPY hari ini di level 150,58 (ditandai garis hijau tipis pada grafik), dengan target kenaikan di 150,97 (garis hijau tebal). Di sekitar level 150,97, saya berniat keluar dari posisi long dan membuka posisi jual ke arah berlawanan, dengan target pullback 30–35 pip. Membeli pasangan ini paling efektif dilakukan saat koreksi atau setelah penurunan signifikan pada USD/JPY.
Penting: Sebelum beli, pastikan indikator MACD berada di atas garis nol dan baru mulai naik.
Skenario #2: Saya juga akan mempertimbangkan membeli USD/JPY jika harga menguji level 150,30 dua kali berturut-turut saat MACD berada di wilayah oversold. Ini seharusnya membatasi potensi penurunan dan memicu pembalikan arah ke atas. Target harga yang diharapkan dalam kasus ini adalah 150,58 dan 150,97.
Skenario Jual
Skenario #1: Saya berencana menjual USD/JPY hanya setelah harga menembus level 150,30 (ditandai dengan garis merah tipis pada grafik), yang kemungkinan akan memicu pergerakan turun tajam. Target utama penjual adalah 149,98 (garis merah tebal), di mana saya berniat menutup posisi short dan langsung membuka posisi beli ke arah sebaliknya, dengan target rebound 20–25 pip. Penjualan paling baik dilakukan dari titik tertinggi yang bisa didapat.
Penting: Sebelum jual, pastikan indikator MACD berada di bawah garis nol dan baru mulai turun.
Skenario #2: Saya juga berencana menjual USD/JPY jika harga menguji level 150,58 dua kali sementara MACD berada di wilayah overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan dan kemungkinan besar memicu pembalikan arah ke bawah. Target harga dalam kasus ini adalah 150,30 dan 149,98.
Keterangan pada Grafik:
- Garis Hijau Tipis: Harga entri untuk pembelian instrumen.
- Garis Hijau Tebal: Level Take Profit atau zona ambil untung manual. Pertumbuhan di atas level ini tidak mungkin terjadi.
- Garis Merah Tipis: Harga entri untuk penjualan instrumen.
- Garis Merah Tebal: Level Take Profit atau zona ambil untung manual. Penurunan di bawah level ini tidak mungkin terjadi.
- Indikator MACD: Selalu gunakan MACD untuk mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold saat masuk pasar.
Catatan Penting untuk Trader Forex Pemula
Trader pemula harus sangat berhati-hati saat mengambil keputusan entry ke pasar—terutama sebelum rilis data fundamental utama. Seringkali, yang terbaik adalah menghindari pasar selama periode tersebut guna menghindari pergerakan tajam yang bisa melawan posisi aktif.
Jika Anda tetap memilih untuk trading saat rilis berita, selalu gunakan stop-loss untuk meminimalisir risiko. Trading tanpa stop-loss, apalagi dengan volume besar atau manajemen risiko yang buruk, dapat menyebabkan akun trading Anda cepat habis.
Ingat: trading yang sukses bergantung pada rencana yang jelas seperti di atas. Membuka posisi berdasarkan emosi atau reaksi impulsif terhadap pergerakan pasar adalah strategi yang merugikan, terutama untuk trader intraday.