Dolar AS sedikit melemah pada paruh kedua hari sebelumnya.
Federal Reserve tampaknya cenderung melakukan pemotongan suku bunga lebih lanjut tahun ini, namun belum ada kepastian apakah pemangkasan tersebut akan terjadi dalam pertemuan bulan Oktober.
Data ekonomi terus menunjukkan adanya kesulitan pertumbuhan di sejumlah sektor, sementara inflasi tetap berada di atas target 2% yang ditetapkan oleh Federal Reserve. Hal ini menciptakan tekanan bagi bank sentral untuk mengambil tindakan guna merangsang perekonomian. Pemangkasan suku bunga adalah salah satu alat kebijakan yang paling umum digunakan oleh The Fed untuk tujuan tersebut. Suku bunga yang lebih rendah memudahkan bisnis dan individu untuk meminjam uang, yang pada gilirannya dapat mendorong peningkatan pengeluaran dan investasi.
Namun di sisi lain, The Fed memiliki alasan untuk tetap bersikap hati-hati. Seperti yang dicatat oleh banyak pengambil kebijakan dalam risalah pertemuan FOMC terbaru, pemangkasan suku bunga yang terlalu agresif dapat memicu lonjakan inflasi berikutnya.
Apa Saja Agenda Hari Ini?
Pada paruh pertama hari Kamis, Jerman dijadwalkan untuk merilis data neraca perdagangannya (ekspor dan impor). Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan merilis risalah dari pertemuan kebijakan moneter terbarunya.
Para trader akan mencermati secara seksama data perdagangan Jerman untuk menilai kesehatan ekonomi terbesar di zona euro, yang dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Surplus perdagangan yang kuat dan konsisten biasanya dipandang sebagai tanda kekuatan ekonomi, menunjukkan potensi ekspor yang tinggi dan daya saing — namun mencapai hal tersebut mungkin menjadi tantangan di tengah tekanan dari tarif AS saat ini.
Sementara itu, risalah pertemuan ECB akan memberikan wawasan lebih dalam tentang alasan kebijakan terbaru yang telah diambil. Para investor dan analis akan mencari petunjuk mengenai kemungkinan arah suku bunga di masa depan.
Untuk pound sterling, satu-satunya peristiwa penting hari ini adalah pidato dari Catherine L. Mann, anggota Komite Kebijakan Moneter Bank of England. Komentarnya akan dianalisis dengan cermat guna mencari petunjuk tentang prospek suku bunga Bank of England dan arah umum kebijakan moneternya.
Fokus utama akan berada pada penilaiannya terhadap prospek inflasi Inggris, kondisi pasar tenaga kerja, dan prospek ekonomi secara keseluruhan.
Jika data kunci dan pidato secara umum sejalan dengan ekspektasi para ekonom, maka strategi Mean Reversion (cenderung koreksi) lebih sesuai digunakan. Namun, jika ada penyimpangan besar dari ekspektasi, pertimbangkan untuk menggunakan strategi Momentum (berbasis breakout).
Strategi Momentum (Berbasis Breakout)
EUR/USD
Beli saat breakout di atas 1.1646, target potensial di 1.1681 dan 1.1715
Jual saat breakout di bawah 1.1621, target potensial di 1.1600 dan 1.1570
GBP/USD
Beli saat breakout di atas 1.3410, target potensial di 1.3430 dan 1.3460
Jual saat breakout di bawah 1.3395, target potensial di 1.3370 dan 1.3325
USD/JPY
Beli saat breakout di atas 152.80, target potensial di 153.20 dan 153.60
Jual saat breakout di bawah 152.60, target potensial di 152.30 dan 152.00
Strategi Mean Reversion (Berbasis Reversal)
EUR/USD
Jual setelah breakout gagal di atas 1.1655 dan harga kembali turun ke bawah
Beli setelah breakout gagal di bawah 1.1635 dan harga kembali naik ke atas
GBP/USD
Jual setelah breakout gagal di atas 1.3424 dan harga kembali turun ke bawah
Beli setelah breakout gagal di bawah 1.3400 dan harga kembali naik ke atas
AUD/USD
Jual setelah breakout gagal di atas 0.6618 dan harga kembali turun ke bawah
Beli setelah breakout gagal di bawah 0.6587 dan harga kembali naik ke atas
USD/CAD
Jual setelah breakout gagal di atas 1.3950 dan harga kembali turun ke bawahBeli setelah breakout gagal di bawah 1.3925 dan harga kembali naik ke atas
