Tren adalah teman Anda, jadi ikuti tren. Jika Anda sebelumnya telah membeli saham AS, tidak perlu khawatir. Jika belum, bersabarlah. Tunggu penurunan, lalu beli saat harga turun. Saat ini, itu adalah strategi utama untuk trading S&P 500. Indeks saham yang luas ini hanya ditutup merah dua kali dalam sepuluh sesi terakhir. Namun, masih terlalu dini untuk membahas koreksi yang berarti.
Terlepas dari fundamental yang tinggi, pasar saham masih memegang kartu yang kuat. Ya, rasio harga terhadap pendapatan yang diharapkan untuk S&P 500 berfluktuasi mendekati level tertinggi yang terlihat sejak krisis dotcom. Namun, ekonomi AS yang masih kuat, ekspansi moneter Federal Reserve yang berkelanjutan, teknologi kecerdasan buatan, dan ekspektasi pendapatan perusahaan Q3 yang positif, semuanya merupakan faktor yang berkontribusi pada ketahanan tren naik ini.
Dinamika Rasio P/E S&P 500
Indeks saham yang luas mungkin akan beralih ke konsolidasi karena kelelahan pasar, tetapi penurunan yang dalam tidak mungkin terjadi. Truist mencatat bahwa sejak tahun 1957, pasar bull saat ini menempati peringkat ke-11 dalam sejarah. Sejak posisi terendah Oktober 2022, S&P 500 telah naik sebesar 90%. Ini berada di bawah pertumbuhan median yang diamati dalam tren serupa sebelumnya. Selain itu, 7 dari 10 siklus bullish terakhir berlangsung lebih dari tiga tahun.
Oleh karena itu, S&P 500 masih memiliki ruang untuk tumbuh, terutama dengan posisi spekulatif dari para trader, hedge fund, dan manajer aset yang jauh dari tingkat ekstrem.
Dinamika Posisi Spekulatif di S&P 500
Ancaman shutdown pemerintah tidak mengguncang indeks saham secara luas. Terutama karena negosiasi antara Demokrat dan Republik meningkatkan kemungkinan bahwa hal ini akan segera berakhir. Salah satu proposal yang sedang dibahas adalah perpanjangan sementara dari Affordable Care Act, dengan pengecualian baru bagi orang Amerika kaya yang berpenghasilan lebih dari $200.000 per tahun.
Shutdown pemerintah ini mungkin tidak akan berlangsung selama 35 hari seperti yang terjadi pada masa jabatan pertama Donald Trump. Apakah itu lebih baik untuk S&P 500? Sulit untuk mengatakannya. Shutdown memaksa The Fed untuk bertindak tanpa data, memangkas suku bunga tanpa data ketenagakerjaan atau inflasi. Hanya pendinginan ekonomi yang akan mendorong bank sentral untuk melanjutkan siklus ekspansi moneternya, jika pemerintah dengan cepat melanjutkan operasinya.
Saat ini, pasar mengabaikan perpecahan di dalam Fed. Sementara Presiden Fed New York, John Williams, siap melanjutkan penurunan suku bunga di tengah pasar tenaga kerja yang mendingin, rekannya di FOMC, Michael Barr, khawatir terhadap risiko inflasi di AS. Apakah pasar derivatif telah melebih-lebihkan kemungkinan ekspansi moneter pada tahun 2025?
Secara teknikal, pada grafik harian, S&P 500 menunjukkan dinamika candle yang beragam. Hal ini meningkatkan risiko pembentukan zona konsolidasi antara 6.650 dan 6.800. Disarankan untuk beralih dari pembelian langsung indeks luas ke penjualan jangka pendek saat pergerakan naik, diikuti dengan reversal strategis dan pembentukan posisi long jangka panjang.
