Hari ini, Senin, pasangan mata uang ini diperdagangkan dalam konsolidasi mendatar dengan sedikit bias bullish, didukung oleh ekspektasi dovish terhadap suku bunga Federal Reserve, yang menekan dolar AS.
Selera risiko global meningkat secara signifikan setelah Presiden AS Donald Trump mundur dari ancamannya untuk memberlakukan tarif 100% pada impor Tiongkok mulai 1 November. Hal ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini, serta kekhawatiran atas shutdown berkepanjangan pemerintah AS, yang berdampak negatif pada daya tarik dolar sebagai aset safe-haven.
Selain itu, ekspektasi bahwa Bank of England akan mempertahankan level suku bunga hingga akhir tahun menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pound Inggris, terus memberikan dukungan pada pasangan GBP/USD.
Dari perspektif teknikal, breakout ke atas level 1,3325 pada hari Jumat mengonfirmasi kemungkinan berlanjutnya kenaikan intraday. Namun, osilator negatif pada grafik harian menunjukkan bahwa ara trader harus menunggu konfirmasi yang lebih kuat di luar level resistance dekat 1,3370 sebelum memasuki posisi long baru.
Setelah resistance tersebut terlampaui, pasangan GBP/USD dapat menembus level psikologis 1,3400 dan memperpanjang rally menuju level resistance berikutnya di 1,3420–1,3425.
Di sisi lain, level 1,3330–1,3325 sekarang bertindak sebagai support terdekat, yang melindungi pasangan ini dari kelanjutan penurunan menjelang level bulat 1,3300 dan level terendah multi-bulan dekat 1,3260 yang dicapai pada hari Jumat.
Pergerakan berkelanjutan di bawah level terendah hari Jumat akan membuka jalan untuk tren menurun berlanjut dari level tertinggi September dekat 1,3725 menuju level 1,3200. Ini akan diikuti dengan ketat oleh Simple Moving Average (SMA) 200 hari yang terletak di sekitar 1,3180–1,3175, yang jika ditembus secara tegas akan menjadi sinyal bearish baru.