Topik konfrontasi baru antara Tiongkok dan Amerika Serikat terus dibahas tanpa henti, tetapi saat ini tidak ada isu lain yang lebih menarik perhatian di pasar. Seperti yang telah saya katakan berkali-kali sebelumnya, masalah terbesar adalah kurangnya kejelasan. Para pelaku pasar tidak tahu perkembangan seperti apa yang bisa diharapkan.
"Gencatan senjata perdagangan" antara Tiongkok dan AS akan berakhir pada 10 November. Saya sengaja menggunakan tanda kutip, karena pada kenyataannya, tidak ada gencatan senjata. Para jurnalis dengan cepat menyebut pengurangan tarif timbal balik sebagai "gencatan senjata". Namun, pada akhir Oktober, bisakah ada yang dengan jujur membahas perdamaian antara Beijing dan Washington?
Perang dagang ini dimulai oleh Donald Trump, mungkin dengan asumsi bahwa semua negara akan dengan patuh mengikuti arahan Gedung Putih. Beberapa melakukannya. Namun tidak dengan Tiongkok. Beijing berbicara sedikit, tetapi bertindak tegas. Washington banyak berbicara, tetapi sedikit bertindak. Kedua kekuatan besar dunia ini memiliki kartu as: bagi AS, itu adalah pasar konsumen yang besar dan kaya; bagi Tiongkok, itu adalah logam tanah jarang.
Pasar AS sudah dipahami dengan baik. Namun, logam tanah jarang Tiongkok adalah subjek yang jauh lebih kompleks dan sensitif. Meskipun Tiongkok bukan satu-satunya negara di dunia yang memiliki cadangan logam penting yang digunakan dalam elektronik, sistem pertahanan, dan eksplorasi luar angkasa ini, Tiongkok adalah produsen terbesar. Dengan demikian, pada kenyataannya Beijing dapat menggunakan posisinya untuk menekan rantai pasokan global, karena hampir setiap negara maju secara teknologi bergantung padanya.
Hingga baru-baru ini, Tiongkok menghindari menggunakan keunggulan ini sebagai senjata, menahan diri dari ancaman pembatasan ekspor. Namun, tarif Trump membangunkan beruang yang sedang tidur. Entah timnya meremehkan keteguhan Tiongkok, atau mereka bertindak dengan kesombongan yang berlebihan. Apa yang diharapkan Presiden AS? Tiongkok tidak akan merespons? Tiongkok tidak memiliki cara untuk membalas? Mereka tidak akan berani? Namun, mereka melakukannya! Terutama, pejabat Tiongkok jarang membahas Uni Eropa atau negara lain. Fokus mereka tetap tertuju pada Amerika Serikat. Dan itu memang seharusnya.
Mengingat semua ini, saya pribadi meragukan negosiasi di Malaysia akan berakhir dengan sukses. Bagaimanapun, Beijing telah memainkan kartu trufnya, dan sekarang giliran Washington untuk menunjukkan lebih banyak fleksibilitas.
Prospek Wave untuk EUR/USD:
Berdasarkan analisis saya, pasangan EUR/USD terus membentuk segmen tren naik. Struktur wave sepenuhnya bergantung pada latar belakang berita, terutama keputusan Trump dan kebijakan eksternal serta internal dari pemerintahan Gedung Putih yang baru. Wave saat ini mungkin meluas ke area 1,25. Saat ini, kita tampaknya menyaksikan pembentukan wave korektif 4, yang hampir selesai, meskipun berbentuk kompleks dan panjang. Oleh karena itu, saya terus mempertimbangkan hanya peluang pembelian. Pada akhir tahun, saya memperkirakan euro naik ke 1,2245, yang sesuai dengan level Fibonacci 200,0%.
Prospek Wave untuk GBP/USD:
Struktur wave GBP/USD telah berkembang. Kami masih bergadapan dengan fase tren naik yang impulsif, tetapi susunan wave internalnya menjadi lebih kompleks. Wave 4 berbentuk tiga wave, dengan struktur yang jauh lebih panjang daripada wave 2. Pola tiga wave bearish lainnya tampaknya telah selesai. Jika ini dikonfirmasi, maka pergerakan naik dapat dilanjutkan dalam konteks struktur wave global, dengan target awal di dekat level 1,38 dan 1,40.
Prinsip Inti dari Analisis Saya:
- Struktur wave harus sederhana dan mudah ditafsirkan. Formasi yang kompleks lebih sulit untuk diperdagangkan dan sering berubah secara tidak terduga.
- Jika Anda tidak yakin terhadap kondisi pasar, lebih baik jangan terlibat.
- Tidak mungkin ada keyakinan mutlak dalam arah pasar. Selalu gunakan order pelindung, seperti Stop Loss.
- Analisis wave dapat dan seharusnya dikombinasikan dengan bentuk analisis dan strategi trading lainnya.
