Untuk hari ketiga berturut-turut, pasangan NZD/USD diperdagangkan di wilayah negatif. Setelah rilis data Indeks Manajer Pembelian (PMI) resmi Tiongkok yang kurang menginspirasi, harga spot bergerak sedikit, menambah kerugian di tengah nada bullish dolar AS. Pada pertemuan dua hari pada hari Rabu, Federal Reserve AS menurunkan suku bunga pinjaman semalam ke kisaran 3,75–4,00% dan mengumumkan niatnya untuk mengakhiri pengurangan neraca secepatnya pada bulan Desember, menandai akhir dari program pengetatan kuantitatifnya. Namun, nada hawkish diperkuat oleh komentar dari Ketua Jerome Powell pada konferensi pers pasca-pertemuan, memicu pembelian dolar yang kuat dan berkontribusi pada penurunan pasangan NZD/USD selama dua hari terakhir.
Powell menepis ekspektasi pasar akan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Desember, yang, dikombinasikan dengan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven, telah menjaga dolar mendekati level tertinggi sejak awal Agustus, yang dicapai pada hari Kamis. Selain itu, pandangan dovish dari Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) melemahkan dolar Selandia Baru dan mendorong berlanjutnya koreksi yang diharapkan pada pasangan NZD/USD dari level tertinggi tiga minggu sekitar 0,5800 yang dicapai pada hari Rabu.
Sementara itu, PMI manufaktur Tiongkok untuk bulan Oktober turun menjadi 49,0 dari 49,8 pada bulan sebelumnya, meleset dari ekspektasi 49,6. Penurunan ini mengimbangi peningkatan tak terduga pada PMI jasa, yang naik sedikit dari 50,0 menjadi 50,1. Namun, angka-angka ini, bersama dengan optimisme baru-baru ini yang didorong oleh de-eskalasi ketegangan perdagangan AS–Tiongkok, tidak memberikan bantuan signifikan bagi para bull. Hal ini, pada akhirnya, menunjukkan bahwa jalur dengan halangan paling sedikit untuk pasangan NZD/USD tetap menurun.
Dari sudut pandang teknikal, osilator pada grafik harian tetap negatif, dan pasangan ini terus turun menuju level bulat 0,5700. Resistance terdekat pada setiap pergerakan naik terlihat di sekitar 0,5750, pertemuan dari EMA 9 dan 14 hari.
