Dolar AS jatuh tajam terhadap beberapa aset berisiko kemarin karena alasan yang objektif.
Seperti yang ditunjukkan oleh data, lapangan kerja ADP di AS menurun sebanyak 32.000 pada bulan November, sementara para ekonom memperkirakan peningkatan sebesar 19.000. Laporan yang diterbitkan oleh Automatic Data Processing ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang kondisi pasar tenaga kerja di ekonomi terbesar dunia. Perbedaan yang signifikan dengan perkiraan ini menunjukkan potensi kesulitan dalam aktivitas bisnis dan, akibatnya, penurunan permintaan untuk dolar AS. Namun, perlu dicatat bahwa laporan ini mungkin terdistorsi karena penutupan pemerintah baru-baru ini di AS, sehingga masih ada kemungkinan bahwa situasinya tidak seburuk yang terlihat.
Sebaliknya, berita ini memberikan dorongan bagi euro, pound, dan aset berisiko lainnya. Diperkirakan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan, ekonomi Eropa mungkin memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap guncangan yang terjadi di tingkat global. Harapan akan langkah-langkah tambahan dari European Central Bank juga turut andil, meningkatkan minat pada euro.
Hari ini, kami menantikan rilis angka penjualan ritel di Zona Euro untuk bulan Oktober yang dijadwalkan keluar di paruh pertama hari ini. Indikator ini menggambarkan aktivitas konsumen dan akan menjadi acuan penting bagi keadaan ekonomi di wilayah tersebut. Proyeksi awal menunjukkan adanya sedikit peningkatan dalam pertumbuhan penjualan ritel, yang bisa berdampak kurang menguntungkan bagi euro. Jika data yang dirilis lebih baik dari perkiraan, ini bisa menambah dukungan bagi euro dan melanjutkan tren positif pada pasangan EUR/USD.
Untuk pound, data mengenai indeks PMI untuk sektor konstruksi di Inggris serta pidato dari anggota Komite Kebijakan Moneter Bank of England, Catherine L. Mann, juga akan hadir pada paruh pertama hari ini. Indeks PMI ini memberikan gambaran mengenai aktivitas bisnis di bidang konstruksi dan akan memberikan informasi penting tentang kondisi saat ini serta masa depan salah satu sektor utama ekonomi Inggris. Skor di atas 50 menunjukkan adanya pertumbuhan, sedangkan skor di bawah 50 menunjukkan adanya penurunan. Di saat bersamaan, penyampaian pendapat dari Catherine L. Mann dapat memberikan wawasan tentang pandangan bank sentral terkait situasi ekonomi dan langkah kebijakan moneter yang akan datang. Mengingat kondisi inflasi yang tinggi, pernyataan Mann bisa memberikan dukungan yang signifikan bagi pound Inggris.
Jika data sesuai dengan ekspektasi para ekonom, mungkin yang terbaik adalah bertindak berdasarkan strategi Mean Reversion. Jika data jauh di atas atau di bawah ekspektasi, disarankan untuk menggunakan strategi Momentum.
Strategi Momentum (Breakout):
Untuk EUR/USD
- Beli pada breakout di atas 1.1670, targetkan 1.1700 dan 1.1726.
- Jual pada breakout di bawah 1.1649, targetkan 1.1623 dan 1.1590.
Untuk GBP/USD
- Beli pada breakout di atas 1.3350, targetkan 1.3372 dan 1.3400.
- Jual pada breakout di bawah 1.3323, targetkan 1.3293 dan 1.3266.
Untuk USD/JPY
- Beli pada breakout di atas 155.50, targetkan 155.80 dan 156.15.
- Jual pada breakout di bawah 155.10, targetkan 154.80 dan 154.47.
Strategi Mean Reversion (Return):
Untuk EUR/USD
- Cari posisi jual setelah penembusan gagal di atas 1.1668, dengan kembali di bawah level ini.
- Cari posisi beli setelah penembusan gagal di bawah 1.1649, dengan kembali ke level ini.
Untuk GBP/USD
- Cari posisi jual setelah terjadi breakout gagal di atas 1.3346, dengan kembali ke bawah level ini.
- Cari posisi beli setelah terjadi breakout gagal di bawah 1.3319, dengan kembali ke level ini.
Untuk AUD/USD
- Cari posisi jual setelah breakout gagal di atas 0.6620, dengan kembali di bawah level ini.
- Cari posisi beli setelah breakout gagal di bawah 0.6602, dengan kembali ke level ini.
Untuk USD/CAD
- Cari posisi jual setelah breakout gagal di atas 1.3970, dengan kembali di bawah level ini.
- Cari posisi beli setelah breakout gagal di bawah 1.3950, dengan kembali ke level ini.
