Bank of England minggu lalu menurunkan suku bunga sebesar 0,25% menjadi 3,75%, sesuai dengan prediksi. Suara terbagi 5-4, menunjukkan kurangnya konsensus. Hasil pertemuan tersebut tidak menyertakan prediksi baru.
Setelah rilis data inflasi Inggris yang lemah untuk bulan November, ada kemungkinan bahwa jumlah suara untuk penurunan suku bunga akan meningkat, menunjukkan bahwa BoE siap untuk beralih ke kebijakan moneter yang lebih dovish. Namun, hal ini tidak terjadi; mereka yang menolak penurunan menunjukkan kepada Komite bahwa pertumbuhan upah tetap terlalu tinggi, menimbulkan ketidakpastian apakah kebijakan saat ini sudah cukup ketat dan apakah lonjakan inflasi lainnya harus diantisipasi. Komite tetap terpecah, dan arah suku bunga di masa depan masih belum jelas.
Gubernur BoE Bailey berusaha untuk tetap netral, dengan sentimen umum bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut akan memerlukan tanda-tanda tambahan dari perlambatan inflasi, menunjukkan bahwa pasar tidak mengharapkan penurunan otomatis. Semuanya akan bergantung pada data yang masuk. Mengingat pertimbangan ini, dapat dikatakan bahwa pound mendapatkan dukungan, karena penurunan suku bunga Desember sudah diperhitungkan dan penurunan lainnya kini diragukan. Saat ini, pasar mengantisipasi satu penurunan suku bunga lagi tahun depan, kali ini yang terakhir, sehingga suku bunga turun menjadi 3,5%, tetapi ini tidak diperkirakan terjadi sebelum April.
Intrik di sini adalah bahwa meskipun terjadi penurunan inflasi yang signifikan pada bulan November, dua indikator kunci, yaitu pertumbuhan upah dan harga jasa, tetap terlalu tinggi, meningkatkan kemungkinan "spiral upah-harga" yang akan menjaga inflasi di atas tingkat target. Kesimpulan ini tampak jelas, dan satu-satunya pertanyaan adalah berapa lama situasi ini akan bertahan.
Secara keseluruhan, baik pound maupun dolar tidak memiliki alasan kuat untuk menguat. Namun, sementara situasi pound agak dapat diprediksi, dolar menghadapi risiko penurunan yang lebih substansial. Mungkin ada percepatan arus keluar modal dari aset AS, yang dapat menyebabkan penurunan ekonomi yang cepat atau bahkan kejutan stagflasi. Selama pasar tidak merevisi ekspektasinya, kami akan mempertahankan posisi di mana GBP/USD mengalami tekanan bullish yang lemah.
Posisi untuk pound bearish, tetapi faktor jangka pendek mendukung harga yang dihitung di atas rata-rata jangka panjang.
Pound telah kembali ke zona resistance 1,3450/70, meskipun dalam ulasan sebelumnya, kami meragukan apakah bisa mencapainya. Namun, kelemahan keseluruhan dolar berperan, dan sekarang peluang bagi pound untuk terus naik tampak lebih kuat. Kami mengantisipasi upaya untuk menembus ke atas 1,3470, dengan target selanjutnya di 1,3525, dan jika momentum naik berlanjut, kami memperkirakan GBP/USD akan mendekati zona resistance 1,3620/40. Mengingat pasar yang tipis dan aktivitas yang berkurang karena liburan, probabilitas pertumbuhan yang cepat rendah.
