*) lihat juga: Indikator Trading InstaForex untuk XAU/USD
Harga emas melonjak pada pembukaan sesi trading Senin, mencapai rekor tertinggi baru mendekati $4,420.00 per ons pada awal sesi trading Eropa.
Kenaikan signifikan ini adalah hasil dari serangkaian faktor yang kompleks, termasuk ketegangan geopolitik dan keputusan yang diharapkan dari Federal Reserve mengenai kebijakan moneter di masa depan.
Ketika sesi trading AS dimulai, harga sedikit stabil di sekitar $4,410.00. Namun demikian, momentum bullish yang kuat tetap ada, mendorong kutipan ke wilayah yang belum terjamah dan menuju rekor tertinggi baru.
Latar Belakang
Harga emas telah mengalami peningkatan yang konsisten sejak kuartal keempat tahun 2022, dengan pertumbuhan yang jauh lebih cepat sejak kuartal pertama tahun 2024. Terdapat serangkaian rekor harga: setelah melewati angka $1,000. 00 per ons pada tahun 2008 dan $2,000. 00 selama masa pandemi, harga melesat melewati $3,000. 00, mencapai puncak historis $3,500. 00 per ons pada 22 April 2025, serta $4,380. 00 pada bulan Oktober tahun ini. Setelah itu, terjadi penyesuaian yang cukup tajam. Meskipun demikian, level dukungan di sekitar $3,940. 00 (EMA200 pada grafik 4 jam saat itu) tetap solid, dan harga mulai perlahan meningkat kembali.
Penyesuaian selama periode pemulihan telah terjadi sebelumnya, sering kali cukup tajam, tetapi terbukti bersifat sementara dan tidak mengubah pola kenaikan yang mendasar.
Ada sejumlah faktor fundamental yang menjadi penggerak pertumbuhan ini: meningkatnya risiko dalam geopolitik dan perdagangan, ketidakpastian ekonomi secara umum, kekhawatiran soal pengeluaran pemerintah yang berlebihan, serta permintaan luar biasa dari bank-bank sentral. Dorongan tambahan datang dari melemahnya nilai dolar dan perubahan dalam kebijakan moneter oleh Federal Reserve AS. Aktivitas bank sentral, khususnya, tampaknya telah menjadi faktor utama dalam reli saat ini.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik telah melampaui tingkat yang belum pernah terlihat sejak Perang Dingin. Hal ini memicu peningkatan permintaan dari investor ritel dan pelindung institusi.
Alasan Pergerakan Hari Senin dan Pendorong Utama
- Kenaikan Tajam Risiko Geopolitik: Ketegangan antara Iran dan Israel, ancaman program nuklir, dan kemungkinan operasi militer telah secara signifikan meningkatkan minat pada aset safe-haven. Ketegangan yang diperbarui antara Iran dan Israel, bersama dengan perintah Presiden Trump untuk memblokade kapal tanker minyak yang dikenai sanksi yang masuk dan keluar dari Venezuela, serta kemajuan yang beragam dalam negosiasi perdamaian di Ukraina, memperkuat sentimen risk-off.
- Pelemahan Lebih Lanjut dari Dolar AS: Indeks dolar telah jatuh di bawah 98.40, membuat emas lebih mudah diakses oleh investor internasional.
- Posisi Federal Reserve: Ekspektasi pasar termasuk pemotongan suku bunga tambahan pada tahun 2026, yang akan mengurangi daya tarik investasi mata uang dan merangsang pembelian emas.
Apa Selanjutnya?
Beberapa analis di pasar logam mulia memperingatkan kemungkinan pengambilan keuntungan kecil sebelum fase pertumbuhan baru. Kami mengamati bukan hanya lonjakan sementara, tetapi pembentukan arsitektur baru untuk cadangan global, di mana emas mengklaim kembali peran fundamentalnya. Oleh karena itu, bahkan jika koreksi terjadi, logika tren jangka panjang tetap berada di sisi emas.
Karena ketidakpastian geopolitik dan ekonomi tetap menjadi "normal baru," emas akan mempertahankan statusnya sebagai alat lindung nilai universal dan penyimpan modal.
Kesimpulan
Emas menjadi pilihan investasi utama bagi mereka yang mencari perlindungan modal di tengah ketidakpastian. Acara mendatang, seperti hasil negosiasi perdamaian dan perdagangan serta pertemuan Federal Reserve, akan menentukan tren pasar. Namun, risiko geopolitik yang tinggi dan sikap dovish Fed membuat investasi emas menjadi pilihan yang menarik.
